Free Tail- Heart 1 Cursors at www.totallyfreecursors.com

Halaman

Sabtu, 25 Juni 2011

RID 'n VSZ in Love (Cerpen)

--------------------
Pemain:
Riko Anggara (Riko)
Gabriel Stevent Damanik (Iel)
Nur Wahid Hidayat (Dayat)
Ashilla Zahrantiara (Shilla)
Sivia Azizah (Via)
Zahra Damariva (Zahra)
--------------------



RID ‘n VSZ in Love

>>>>>>>>>>> 

Pagi-pagi di Avatar International School (AIS) di bangunan SMA nya terlihat 3 cowok ganteng, keren, pinter, tajir, pokoknya perfect deh. Mereka adalah Riko, Iel, dan Dayat yang biasanya disapa RID oleh siswa maupun siswi di AIS. Banyak cewek-cewek di AIS yang menyukai RID, bahkan ada di antara mereka yang pernah nembak salah satu personel RID. Tapi sayangnya RID tidak pernah menerima satupun cewek-cewek itu menjadi kekasihnya.

>>>>>>>>>>> 

Suatu hari, ada 3 orang murid baru. 3 cewek yang sangat mempesona. Cantik, tajir, pinter juga. Gimana gak pinter, mereka kan awalnya dapet beasiswa sekolah di Ausie, tapi mereka hanya ikut setahun karena mereka tidak betah. Alhasil mereka bertiga jadi primadona dadakan di AIS. Tiga cewek itu adalah Shilla, Via, dan Zahra.

Shilla seorang model, bertubuh tinggi langsing dengan rambut lurus sepinggang yang menjuntai indah. Via seorang designer muda berbakat, berlesung pipi, dan memiliki senyuman yang mampu menghipnotis para cowok. Zahra seorang Princess magic*wew*, berbehel, dan terkadang menggunakan kacamata minusnya.

Shilla, Via, dan Zahra berjalan dengan anggunnya di koridor sekolah yang sudah terlihat banyak siswa-siswi yang sudah datang ke sekolah. Semua mata tertuju pada Shilla, Via, dan Zahra.

"Waww,, itu kan Shilla... Model terkenal itu kan"
"Itukan Viaa.. designer muda yang sangat berrestasi"
"Zahraaaa... Princess magic yang sangat mempesona"

Kira-kira seperti itulah para cowok yang berkomentar.

Dengan tak sengaja RID berpapasan dengan Shilla, Via, dan Zahra. RID sepertinya tampak terpesona oleh kecantikan yang dimiliki oleh Shilla, Via, dan Zahra. Sedangkan Shilla, Via, dan Zahra seperti tak memperdulikan tatapan dari RID, mereka terus berjalan menuju ruang kepala sekolah yang memang terlihat dari koridor yang dilewati oleh VSZ*biar simpel, baca: Visz*.

>>>>>>>>>>> 

Saat bel masuk berbunyi, kelas XI IPA4 (biologi) terlihat kacau. Ada yang main lempar-lemparan pesawat kertas. Ada yang dengerin musik pake iPod, ada yang ngegosip. Tapi kekacauan itu seketika sirna*cielah*. Bu Angel yang terkenal dengan ketegasan dan kedisiplinan nya berjalan ke arah kelas XI IPA4, dengan 3 orang gadis cantik dibelakangnya.

"Permisii" kata Bu Angel sopan.
"Iya bu.."
"Di kelas ini akan ada 3 murid baru, saya yakin kalian semua sudah tau siapa mereka bertiga.. Adakah pertanyaaann??"

"Shilla nopenya berapa??" tanya Ray yang langsung dijambak rambutnya oleh Olivia.
"Aduuuhh,, ampun saiii" kata Ray sambil memegangi rambutnya yang di tarik olivia.
"Viaaaa... rumahnya dimana??.... Aw" tanya Deva yang langsung di jewer sama Keke.
"Zahra cantik, aku mau donk disulap masuk ke hatimu" kata Ozy.
"Jangan berani ngegombal sama cewek lain!!" bentak Acha pada Ozy.
"Etdaaahh, punya cewek galak amat yak" gumam Ozy yang kakinya langsung diinjak oleh Acha.

"Sudah-sudah... Baiklah... Shilla, Via, dan Zahra silahkan kalian duduk di bangku yang ada di dekat jendela*bangkunya kan satu-satu*.
"Makasih bu" kata VSZ kompak.

VSZ berjalan melewati RID. RID tampak sanat terpesona oleh kehadiran VSZ.

>>>>>>>>>>>>>>> 

Saat Istirahat para siswa berebut menuju bangku VSZ, sedangkan para siswi tetap saja mereka setia pada RID. RID terus saja memandangi bangku VSZ yang mulai penuh dengan para cowok yang ingin berkenalan langsung dengan VSZ. Tiba-tiba para RID bangkit dari tempat duduknya lalu menyerobot kerumunan(?) orang yang mengerubungi bangku VSZ. Apa yang mereka lakukan??

"Ayo ikut" kata Iel sambil menarik tangan Via.
"ikut gue" kata Riko sambil menarik tangan Shilla.
"Ayok pergi" kata Dayat sambil menarik tangan Zahra.
"aduuhh" seru VSZ.

RID menarik tangan VSZ ke arah ruang musik. Ruang musik merupakan tempat dimana biasanya RID berkumpul. VSZ pasrah aja tangannya ditarik ke ruang musik. Saat sampai di ruang musik Riko langsung duduk di salah satu kursi bar yang ada di sana*biasanya buat yg maen gitar*, Iel duduk di kursi drum, dan Dayat duduk di kursi yang bentuknya tangan yang ada di deket pintu. VSZ?? VSZ hanya diam di pintu masuk.

"Duduk aja dehh,, tuh di sofa" kata Iel sambil nunjuk sofa yang berwarna merah menggunakan stik drum yang dipegangnya.
"Hmmpph" desah Via sambil menghempaskan tubuhnya di sofa berwarna merah itu.

Shilla dan Zahra ikut duduk di sofa sebelah Via. Zahra bangkit dan mengambil 2 buah besi(?) yang berbentuk lingkaran*kayak punya rizuki noh* yang ada di dekat piano, dan memainkannya. Dayat sangat terpesona oleh permainan Zahra.

Iel menggebuk drumnya asal. Via yang memperhatikan Iel pun hanya geleng-geleng kepala.

Tanpa diketahui oleh Via, Iel, dayat, Zahra,, Riko dan Shilla saling tatap.

"Heyy... pada bisa main alat musik kan??? Main yokk" Ajak Iel yang sudah stay cool(?) dengan drumnya.
"Oke.. It's not big problem*salah yak?*" kata Via sambil mengambil biola berwarna putih.

Sekarang semua telah memegang alat musik masing-masing.

Iel: Drum
Riko: gitar 1
Dayat: Bass
Via: Biola
Shilla: gitar 2
Zahra: Keyboard

Semua ikutan nyanyi. Mereka menyanyikan lagu Jadi Apa Yang Ku Inginkan.

kau tak sepenuhnya sendiri
Aku kan slalu ada di sini
Mengapa oh mengapa dirimu
Penuh dengan rasa bimbang

*
Tak perlu kau pergi tuk mencari
Mencari arti cinta

Reff :
Aku sendiri di sini menunggu
Aku sendiri di sini menanti
Aku tak terbiasa untuk berharap
Berlari untuk mengejar dirimu
Dalam menggapai semua impiku
S’moga kau kan tetap jadi apa yang ku inginkan

Mengapa oh mengapa dirimu
Penuh dengan rasa bimbang
Back to * , Reff

Jangan pernah berubah
Ingat janjimu
Jangan pernah menghilang
Dari hatiku
Back to Reff

Setelah bernyanyi, mereka saling bertatapan. Mereka tersenyum puas atas apa yang telah mereka lakukan barusan. Bernyanyi bersama dengan tampilan sebuah band. Itu sangat mengesankan.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 

Sebulan telah berlalu. RID dan VSZ pun makin dekat. Sekarang banyak yang mengira RID dan VSZ berpacaran, tapi sebenarnya tidak. RID dan VSZ juga sering berlatih music bersama, bahkan secara diam-diam para guru memperhatikan mereka.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 

Saat Riko, Iel, dan Dayat sampai di sekolah, mereka tampak bingung sewaktu melewati papan mading. Mereka melihat banyak siswa-siswi yang menggeromboli(?) papan mading. Tapi Riko, Iel, dan Dayat cuk aja dan berjalan menuju kelasnya.

Saat Riko, Iel, dan Dayat sampai di kelasnya, mereka langsung duduk di bangkunya masing-masing.

"Eh,, tadi di mading ada apaan sihh?" Tanya Iel.
"mana gue tau,, kita kan tadi langsung kesini.. gimana sih loe" cibir Riko.
"Iyadahh,, serah loe" seru Iel. Dayat? Dia udah sibuk sama iPod merahnya.

Beberapa menit kemudian…

‘BRAKK’ terdengar bunyi meja digebrak.

"Apaan sih??" sewot Dayat yang tersentak kaget sampai-sampai headset*bener kagak?* yang dipakainya lepas. Dayat belum melihat siapa yang menggebrak meja di depannya.
"piss Day" kata seorang cewek sambil menunjukkan jari telunjuk dan jari tengahnya. Dayat pun mendongak(?)
"Zahra" kaget Dayat. Riko, Iel, Shilla, Via yang dari tadi melihat kelakuan DayatZahra hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"sorry Day,, abis gue shock" seru Zahra dramaatis.
"Lebayyyyyyyy" koor Riko, Iel, Shilla, Via.
"hehehe" Zahra nyengir watados.
"udah dehh,, gak usah pake nyengir deh, ntar copot semua gigi loe baru tau rasa" sewot Riko.
"to the point dehh" kata Dayat.
"emang di mading ada apaan sih?" Tanya Zahra sambil memasang tampang bego*peace ._.v just story*.
"udah deh, muka loe gausah digituin bisa kali ya" seru Shilla dan Via kompak.
"gatau juga kita, tadi kita langsung kesini, gak liat mading dulu. Emang rame sih" jawab Dayat mewakili yang lain.
"yaudah deh, mending balik ke bangku masing-masing" kata Iel.
"bentar lagu masuk nih" lanjut Riko.

Shilla, Via dan Zahra pun kembali ke tempat duduknya masing-masing. Tak lama kemudian, bel masuk telah berbunyi, para siswa yang sibuk ngobrol pun menghentikan aktivitasnya(?).

Terdengar suara ketukan high heels di lantai dari luar kelas. Semua siswa dan siswi sudah tau bahwa pemilik bunyi itu adalah Bu Irva. Semua siswa dan siswi kelas RID dan VSZ mengambil posisi yang rapi, agar Bu Irva tidak marah, karena Bu Irva terkenal killer.

"pagi anak-anak" sapa Bu Irva.
"pagi juga" jawab anak satu kelas.
"ibu hanya ingin memberitahukan bahwa hari ini tidak ada pelajaran"
"horreeeeee" seru anak satu kelas.
"STOP!! STOP!!" kesal Bu Irva.
"Okay, tapi ibu akan mengumumkan satu hal lagi" lanjut Bu Irva.
"apa itu bu??" Tanya Via.
"1 bulan lagi, sekolah akan mengadakan pentas seni, dan setiap kelas harus menampilkan suatu karya seni. Dan ibu mengusulkan kelas ini agar Riko, Gabriel, Dayat, Shilla, Sivia, dan Zahra untuk menampilkan bandnya" kata Bu Irva.
"Hah?? Band bu??" Tanya Shilla heran.
"Siapa yang punya band bu??" Tanya Riko bingung.
"Kalian" jawab Bu Irva santai.
"hah?? Kita??" seru RID dan VSZ kompak, dan saling berpandangan.
"Iya,, kalian" jawab Bu Irva.
"Sejak kapan kami punya band bu?" Tanya Iel, yang diikuti anggukan oleh RD dan VSZ.
"Sejak Shilla, Sivia, dan Zahra pindah ke sekolah ini" jawab Bu Irva.
"masa sih?"
"sudahlah, saya tau kalian sering berlatih di ruang music bersama. Jadi untuk yang lain, adakah yang tidak setuju?" kata Bu Irva langsung, RID dan VSZ cengo setengah mampus.
"SETUJU BUU" seru anak saru kelas kecuali RID dan VSZ. RID dan VSZ hanya bisa mndengus kesal.
"yasudah, teman sekelas kalian sutah setuju, tidak ada alasan untuk menolak" kata Bu Irva langsung meninggalkan kelas RID dan VSZ.
"pemakasaan nih namanya" kesal Riko.
"sabar Ko.. kita juga kesel tau" jawab Shilla. Iel, Dayat, Via, dan Zahra pun menoleh ke arah Shilla, Shilla hanya nyengir.
"yang perhatiaaaannn" goda(?) Via. Pipi Shilla pun blushing(?).
"pipi nya merah tuuh" sekarang giliran Zahra yang menggoda Shilla.
"udah, kasian noh pipinya udah kayak tomat" seru Dayat*gaya bicaranya kaya kalo di SHK*.
"hahaha" RID dan VSZ pun tertawa bersama.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 

(Langsung waktu pensi aja yaahh)

:: Sedikit penjelasan tentang kostum yang dipakai oleh RID dan VSZ. Riko pake celana pensil putih, kemeja merah kotak-kotak putih, sama jaket putih yang lengannya di lipet sampe siku*#penulis senyum-senyum sendiri*. Iel pake celana pensil putih, kaos putih, sama kemeja merah yang kancingnya dibuka*huaa#penulis histeris*. Dayat pake celana standart putih kemeja merah, sama dasi putih*#penulis makin gila sendiri*. Shilla pake rok putih selutut, atasan merah sama cardigan putih. Via pake dressyang bawahnya(?) 5 cm diatas lutut merah sama rompi lengan ¾ warna putih. Zahra pake rok ruffle merah selutut sama atasan putih ada bulunya. :: +coba bayangin deh+

"huaaaaaa,, gue nervous niiih" seru Via sambil goyang-goyangin badan Shilla. Shilla Cuma meringis, Zahra geleng-geleng.
"nyante Vi, lagian kan elo kan udah biasa berdiri di stage sambil diliatin orang banyak" kata Iel.
"tapi kan baru kali ini gue tampil di stage sambil main musik" jawab Via sambil masang tampang melas.
"iyadeh, yang designer.." cibir Iel.
"huh" kesal Via.

"Shill, loe cantik banget deh sekarang" gombal Riko.
"masa sihh??" Tanya Shilla sambil tersenyum malu.

Sekarang Riko dan Shilla berada di tempat terpisah dari Iel, Dayat, Via, Zahra, tepatnya mereka berada di depan ruang ganti yang cukup sepi.

"beneran Shill, mana pernah aku bohong?" kata Riko sambil mendekat ke arah Shilla.
"ih, gombal" kata Shilla sambil mendorong pundak Riko. Riko pun tersenyum sangat manis, Shilla pun membalas senyuman Riko

"Ra, kapan-kapan loe mainin piano buat gue ya" seru Dayat. Zahra dan Dayat sekarang berada di samping aula tempat pensi digelar.
"sip boss" jawab Zahra sambil menunjukkan kedua jempol nya.
"kamu lucu banget deh, pake baju gini" gobal Dayat.
"dihh gombal!! Ga mempan tuhh" jawab Zahra sambil tertawa kecil.
"siapa yang gombal? Ga ada tuh.. Gue jujur kali Ra.

Lalu RID dan VSZ kembali ke backstage, dan berkumpul lagi. Shilla yang tidak sadar kalau pinggangnya dirangkul Riko, membuat ID dan VZ cengar-cengir. Riko Cuma masang senyum cool. Shilla bingung kenapa temen-temennya pada cengar-cengir.

"Eh,, kalian kenapa sih?? Aneh tau gak" seru Shilla.
"Kita? Emm,, kenapa yaa?" jawab Via sambil ngelirik ke pinggang Shilla.
"Apa?" Tanya Shilla bingung.
"ituuu" kata ID dan VZ barengan sambil nunjuk tangan Riko yang bertengger manis di pinggang Riko.
"huaaaaaa… Rikooooo" kesal Shilla yang bersiap-siap buat ngehajar Riko, tapii..

‘MARI KITA LIHAT PENAMPILAN DARI RIKO, GABRIEL, DAYAT, SHILLA, SIVIA, DAN ZAHRA’ kata mc.

"come on guys, saatnya kita beraksi" kata Iel.
"go go go" seru RID dan VSZ sambil menumpuk tangan mereka menjadi satu.

Riko, Iel, Dayat, Shilla, Via, dan Zahra pun beranjak menuju posisi masing-masing. Riko dan Shilla mengambil gitar listriknya, gitar Riko warna Hitam, gitar Shilla warna putih. Iel duduk di kursi drumnya. Via mengambil biola bening nya. Dayat menggunakan bass coklatnya. Dan Zahra memakai keyboardnya (keyboardnya yang dikalungin itu lohh, yang biasanya dipake Ify kalo tampil,, gatau namanya aku).


Peluklah diriku dan jangan kau lepaskanku
dan jangan kau lepaskanku darimu (Shilla dan Riko memulai dengan petikan gitar. RID dan VSZ bernyanyi bersama, diikuti dengan tepukan tangan*ngerti kagak? Ngerti ajadeh*)

Ku takkan pernah tertawa
Ku takkan pernah bahagia
Ku takkan pernah merasakannya
Bila kau tak di sini (Via bernyanyi sambil memainkan biolanya dengan suara yang sangat indah)

Ku takkan pernah tertawa
Ku takkan pernah sempurna
Ku takkan pernah merasakanmu
Bila kau tak di sini (Lanjut Iel sambil main drum *nahloe, gimana tuh? Kayak Ray itu loh*)

oh..


Izinkan aku berlutut mengharap kau tuk kembali
Izinkan aku berharap dirimu kembali
Dan kembali
Dan kembali lagi (Dayat bernyanyi sambil memberikan senyumnya yang membuat para siswi terpesona)


Peluklah diriku dan jangan kau lepaskanku
dan jangan kau lepaskanku darimu
Peluklah diriku dan jangan kau lepaskanku
dan jangan kau lepaskanku darimu (Semua bernyanyi dengan bagusnya. Membuat selurus siswa dan siswi yang menontonnya berteriak histeris)


Ku takkan pernah tertawa
Ku takkan pernah bahagia
Ku takkan pernah merasakannya
Bila kau tak di sini (Shilla bernyanyi sambil melemparkan senyum manisnya)

Ku takkan pernah tertawa
Ku takkan pernah sempurna
Ku takkan pernah merasakanmu
Bila kau tak di sini (Riko melanjutkan dengan suaranya yang sedikit nge rock)

oh..


Izinkan aku berlutut mengharap kau tuk kembali
Izinkan aku berharap dirimu kembali
Dan kembali
Dan kembali lagi (Zahra melanjutkan sambil berjalan ke depan tengah panggung)


Peluklah diriku dan jangan kau lepaskanku
dan jangan kau lepaskanku darimu
Peluklah diriku dan jangan kau lepaskanku
dan jangan kau lepaskanku darimu (semua kembali bernyanyi bersama. Semua siswa-siswi makin terpesona dengan penampilan RID dan VSZ)


Peluklah diriku dan jangan kau lepaskanku
dan jangan kau lepaskanku darimu
Ho..ho..ho..ho.. (semua tetap bernyanyi sambil di iringi improvisasi dari Iel dan Via)


RID dan VSZ tersenyum puas saat selesai perform. Semua siswa-siswi yang melihat penampilan RID danVSZ tampak sangat terpesona dengan penampilan dari RID dan VSZ. Para guru pun dibuat tercengang-cengang(?) oleh penampilan RID dan VSZ.

"Iieeeeeeeeeellll,, keren bangeeetttt" histeris para fans Iel.
"Huaa,, Rikooo,, macho(?) banget siiihh" teriak para fans Riko.
"Dayaaaaaattt love you fuuuuulllllll" teriak para fans Dayat.
"Viaaaaaaaa… Manis bangeeeeetttt" histeris para fans Via.
"Shillaaaaaa,,, loe cantik banget siihhh" puji para fans Shilla.
"Zahraaaaa,, senyumnya gak nahaaaann" teriak para fans Zahra.

Begitulah kira-kira teriakan histeris maupun pujian dari fans RID dan VSZ. Para guru masih belum berkata apa-apa. Mungkin masih shock(?) dengan penampilan yang sangat memuaskan dari RID dan VSZ. RID dan VSZ memberikan senyum paling manis dari mereka.

Tiba-tiba Riko, Iel dan Dayat maju sambil memegang mic masing-masing dan melepaskan alat music yang digunakan(ex: Riko ngelepas gitar, Iel naro stik drum, Dayat ngelepas bass). VSZ bingung dengan apa yang dilakukan RID. VSZ sangat bingung karena apa yang RID lakukan, di luar scenario apa yang telah mereka susun bersama.

Lalu RID saling bertatapan lalu mengangguk dan tersenyum bersamaan. Setelah itu Iel menjentikkan jarinya. Seketika ada music mengalun indah.



Berdebar rasa di dada setiap kau tatap mataku
Apakah arti pandangan itu menunjukkan hasratmu
Sungguh aku telah tergoda saat kau dekat denganku
Hanya kau yang membuatku begini
Melepas panah asmara (Iel. Mendekat ke Via)

Reff:
Sudah katakan cinta sudah kubilang sayang
Namun kau hanya diam tersenyum kepadaku
Kau buat aku bimbang kau buat aku gelisah
Ingin rasanya kau jadi milikku (Riko. Mendekat ke Shilla)

Ku akan setia menunggu satu kata yang terucap
Dari isi hati sanubarimu yang membuatku bahagia (Dayat)

Sungguh aku telah tergoda saat kau dekat denganku
Hanya kau yang membuatku begini
Melepas panah asmara (Dayat, sambil mendekat ke Zahra)

Reff:

Sudah katakan cinta sudah kubilang sayang
Namun kau hanya diam tersenyum kepadaku
Kau buat aku bimbang kau buat aku gelisah
Ingin rasanya kau jadi milikku (RID, Riko memegang tangan Shilla, Iel memeang tangan Via, Dayat memegang tangan Zahra)

Panah asmara panah asmara panah asmara (RID, posisi tetap memegang tangan pasangan masing masing

Reff:
Sudah katakan cinta sudah kubilang sayang
Namun kau hanya diam tersenyum kepadaku (RID, masih memegang tangan pasangan masing-masing sambil menatapnya lekat)

Kau buat aku bimbang kau buat aku gelisah
Ingin rasanya kau jadi milikku (Iel)
Kau buat aku bimbang kau buat aku gelisah
Ingin rasanya kau jadi milikku (Riko)
Kau buat aku bimbang kau buat aku gelisah
Ingin rasanya kau jadi milikku (Dayat)

Panah asmara panah asmara panah asmara (RID, sambil mencium punggung tangan pasangan masing-masing yang membuat VSZ speechless)

VSZ memandang RID tak percaya. Senyum terukir di wajah VSZ. RID menatap manik mata VSZ lekat, seolah-olah RID tidak ingin jauh dari VSZ. VSZ sudah deg-degan atas perlakuan RID.

Tiba-tiba Riko mendekatkan wajahnya ke wajah Shilla, Iel mendekatkan wajahnya ke wajah Via, dan Dayat mendekatkan wajahnya ke wajah Zahra. VSZ menjadi sangat gugup gara-gara RID. Tapi ternyata RID mendekatkan wajahnya ke telinga VSZ.

"Sudah lama gue suka sama elo" kata Riko.
"Gue ngerasa ada rasa yang beda" lanjut Iel.
"Ada sesuatu yang indah di hati" lanjut Dayat.
"So,, Woul you be my girl?? " serempak RID.
"Hahh?? "kaget VSZ.

"Please, Shill" mohon Riko.
"Vii, mau ya.. " seru Iel.
"Raa,, terima gue" lirih Dayat.

VSZ saling bertatapan lalu tersenyum bersama. Lalu…





‘CUP’ sesuatu yang tak terduga terjadi….





(huayyooo.. mikir apaan tuuhhh???)



Shilla mencium pipi kiri Riko. Via mencium pipi kanan Iel. Dan Zahra mencium pipi kiri Dayat. VSZ tersenyum sangat manis pada RID. RID cuma bisa terbengong-bengong(?).

"So?? " Tanya RID kompak.

VSZ tersenyum sambil mengangguk. Lalu langsung Dayat memeluk Zahra dan memutar-mutar Zahra. Iel langsung merengkuh tubuh Via dengan sangat erat. Riko mendekatkan wajahnya ke wajah Shilla…

10 cm

7 cm

5 cm

3 cm

1 cm

1mm….

"EHMMM" dehem yang dibuat-buat oleh Iel-Via dan Dayat-Zahra.


"HACIEEEEEEEEEEE" koor siswa-siswi satu aula. RID dan VSZ tersenyum malu.





___TE END___


Kacau ya cerita saia?? Bangettt…
Maap kalo jelek bangett…
Like dan Komennya aku harap banyak, karena jujur baru kali ini aku bikin cerita dengan couple baru ini…

Follow my twit @Meryl_nrgCL
Follow ‘n add my SS (salingsapa) : meryl (Meryl Astried NrgEkda)
Add my fb: @Meryl Astried C-Luvers NrgEkada

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Baccarat - Worried about playing cards in the baccarat
Baccarat is a 인카지노 popular game in many countries. It 바카라 is played in many different ways, such as Spanish and English, and is very 바카라 popular in