Free Tail- Heart 1 Cursors at www.totallyfreecursors.com

Halaman

Kamis, 15 September 2011

Stresss....!!!

Huaaaahhh,,, kali ini gue gak bawa cerpen or cerbung,, tapi kali ini gue mau curhat!

Ehh,, gila aja yaa,, masa gue baru 3 bulan sekolah disini, tugas udah banyak banget?! capek tau gak seeeehhh!!! Tiap malem gue mesti lembur sampe jam 10 malem,, kan cape!! Kalo sekali-sekali sih gapapa,, tapi ini??? Tiap hariii!!!!

Sumpah dahhh,, kesel tingkat akud... gak ada yang kasiankah sama aku??? u,u

Kerja kelompok ini belom, itu beloomm...

Aaaaaaaaaaaaahhhh!!!!!!! frustasiiiiiiiiiiiiiiiii!!!!!!!!!

Sabtu, 25 Juni 2011

RID 'n VSZ in Love (Cerpen)

--------------------
Pemain:
Riko Anggara (Riko)
Gabriel Stevent Damanik (Iel)
Nur Wahid Hidayat (Dayat)
Ashilla Zahrantiara (Shilla)
Sivia Azizah (Via)
Zahra Damariva (Zahra)
--------------------



RID ‘n VSZ in Love

>>>>>>>>>>> 

Pagi-pagi di Avatar International School (AIS) di bangunan SMA nya terlihat 3 cowok ganteng, keren, pinter, tajir, pokoknya perfect deh. Mereka adalah Riko, Iel, dan Dayat yang biasanya disapa RID oleh siswa maupun siswi di AIS. Banyak cewek-cewek di AIS yang menyukai RID, bahkan ada di antara mereka yang pernah nembak salah satu personel RID. Tapi sayangnya RID tidak pernah menerima satupun cewek-cewek itu menjadi kekasihnya.

>>>>>>>>>>> 

Suatu hari, ada 3 orang murid baru. 3 cewek yang sangat mempesona. Cantik, tajir, pinter juga. Gimana gak pinter, mereka kan awalnya dapet beasiswa sekolah di Ausie, tapi mereka hanya ikut setahun karena mereka tidak betah. Alhasil mereka bertiga jadi primadona dadakan di AIS. Tiga cewek itu adalah Shilla, Via, dan Zahra.

Shilla seorang model, bertubuh tinggi langsing dengan rambut lurus sepinggang yang menjuntai indah. Via seorang designer muda berbakat, berlesung pipi, dan memiliki senyuman yang mampu menghipnotis para cowok. Zahra seorang Princess magic*wew*, berbehel, dan terkadang menggunakan kacamata minusnya.

Shilla, Via, dan Zahra berjalan dengan anggunnya di koridor sekolah yang sudah terlihat banyak siswa-siswi yang sudah datang ke sekolah. Semua mata tertuju pada Shilla, Via, dan Zahra.

"Waww,, itu kan Shilla... Model terkenal itu kan"
"Itukan Viaa.. designer muda yang sangat berrestasi"
"Zahraaaa... Princess magic yang sangat mempesona"

Kira-kira seperti itulah para cowok yang berkomentar.

Dengan tak sengaja RID berpapasan dengan Shilla, Via, dan Zahra. RID sepertinya tampak terpesona oleh kecantikan yang dimiliki oleh Shilla, Via, dan Zahra. Sedangkan Shilla, Via, dan Zahra seperti tak memperdulikan tatapan dari RID, mereka terus berjalan menuju ruang kepala sekolah yang memang terlihat dari koridor yang dilewati oleh VSZ*biar simpel, baca: Visz*.

>>>>>>>>>>> 

Saat bel masuk berbunyi, kelas XI IPA4 (biologi) terlihat kacau. Ada yang main lempar-lemparan pesawat kertas. Ada yang dengerin musik pake iPod, ada yang ngegosip. Tapi kekacauan itu seketika sirna*cielah*. Bu Angel yang terkenal dengan ketegasan dan kedisiplinan nya berjalan ke arah kelas XI IPA4, dengan 3 orang gadis cantik dibelakangnya.

"Permisii" kata Bu Angel sopan.
"Iya bu.."
"Di kelas ini akan ada 3 murid baru, saya yakin kalian semua sudah tau siapa mereka bertiga.. Adakah pertanyaaann??"

"Shilla nopenya berapa??" tanya Ray yang langsung dijambak rambutnya oleh Olivia.
"Aduuuhh,, ampun saiii" kata Ray sambil memegangi rambutnya yang di tarik olivia.
"Viaaaa... rumahnya dimana??.... Aw" tanya Deva yang langsung di jewer sama Keke.
"Zahra cantik, aku mau donk disulap masuk ke hatimu" kata Ozy.
"Jangan berani ngegombal sama cewek lain!!" bentak Acha pada Ozy.
"Etdaaahh, punya cewek galak amat yak" gumam Ozy yang kakinya langsung diinjak oleh Acha.

"Sudah-sudah... Baiklah... Shilla, Via, dan Zahra silahkan kalian duduk di bangku yang ada di dekat jendela*bangkunya kan satu-satu*.
"Makasih bu" kata VSZ kompak.

VSZ berjalan melewati RID. RID tampak sanat terpesona oleh kehadiran VSZ.

>>>>>>>>>>>>>>> 

Saat Istirahat para siswa berebut menuju bangku VSZ, sedangkan para siswi tetap saja mereka setia pada RID. RID terus saja memandangi bangku VSZ yang mulai penuh dengan para cowok yang ingin berkenalan langsung dengan VSZ. Tiba-tiba para RID bangkit dari tempat duduknya lalu menyerobot kerumunan(?) orang yang mengerubungi bangku VSZ. Apa yang mereka lakukan??

"Ayo ikut" kata Iel sambil menarik tangan Via.
"ikut gue" kata Riko sambil menarik tangan Shilla.
"Ayok pergi" kata Dayat sambil menarik tangan Zahra.
"aduuhh" seru VSZ.

RID menarik tangan VSZ ke arah ruang musik. Ruang musik merupakan tempat dimana biasanya RID berkumpul. VSZ pasrah aja tangannya ditarik ke ruang musik. Saat sampai di ruang musik Riko langsung duduk di salah satu kursi bar yang ada di sana*biasanya buat yg maen gitar*, Iel duduk di kursi drum, dan Dayat duduk di kursi yang bentuknya tangan yang ada di deket pintu. VSZ?? VSZ hanya diam di pintu masuk.

"Duduk aja dehh,, tuh di sofa" kata Iel sambil nunjuk sofa yang berwarna merah menggunakan stik drum yang dipegangnya.
"Hmmpph" desah Via sambil menghempaskan tubuhnya di sofa berwarna merah itu.

Shilla dan Zahra ikut duduk di sofa sebelah Via. Zahra bangkit dan mengambil 2 buah besi(?) yang berbentuk lingkaran*kayak punya rizuki noh* yang ada di dekat piano, dan memainkannya. Dayat sangat terpesona oleh permainan Zahra.

Iel menggebuk drumnya asal. Via yang memperhatikan Iel pun hanya geleng-geleng kepala.

Tanpa diketahui oleh Via, Iel, dayat, Zahra,, Riko dan Shilla saling tatap.

"Heyy... pada bisa main alat musik kan??? Main yokk" Ajak Iel yang sudah stay cool(?) dengan drumnya.
"Oke.. It's not big problem*salah yak?*" kata Via sambil mengambil biola berwarna putih.

Sekarang semua telah memegang alat musik masing-masing.

Iel: Drum
Riko: gitar 1
Dayat: Bass
Via: Biola
Shilla: gitar 2
Zahra: Keyboard

Semua ikutan nyanyi. Mereka menyanyikan lagu Jadi Apa Yang Ku Inginkan.

kau tak sepenuhnya sendiri
Aku kan slalu ada di sini
Mengapa oh mengapa dirimu
Penuh dengan rasa bimbang

*
Tak perlu kau pergi tuk mencari
Mencari arti cinta

Reff :
Aku sendiri di sini menunggu
Aku sendiri di sini menanti
Aku tak terbiasa untuk berharap
Berlari untuk mengejar dirimu
Dalam menggapai semua impiku
S’moga kau kan tetap jadi apa yang ku inginkan

Mengapa oh mengapa dirimu
Penuh dengan rasa bimbang
Back to * , Reff

Jangan pernah berubah
Ingat janjimu
Jangan pernah menghilang
Dari hatiku
Back to Reff

Setelah bernyanyi, mereka saling bertatapan. Mereka tersenyum puas atas apa yang telah mereka lakukan barusan. Bernyanyi bersama dengan tampilan sebuah band. Itu sangat mengesankan.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 

Sebulan telah berlalu. RID dan VSZ pun makin dekat. Sekarang banyak yang mengira RID dan VSZ berpacaran, tapi sebenarnya tidak. RID dan VSZ juga sering berlatih music bersama, bahkan secara diam-diam para guru memperhatikan mereka.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 

Saat Riko, Iel, dan Dayat sampai di sekolah, mereka tampak bingung sewaktu melewati papan mading. Mereka melihat banyak siswa-siswi yang menggeromboli(?) papan mading. Tapi Riko, Iel, dan Dayat cuk aja dan berjalan menuju kelasnya.

Saat Riko, Iel, dan Dayat sampai di kelasnya, mereka langsung duduk di bangkunya masing-masing.

"Eh,, tadi di mading ada apaan sihh?" Tanya Iel.
"mana gue tau,, kita kan tadi langsung kesini.. gimana sih loe" cibir Riko.
"Iyadahh,, serah loe" seru Iel. Dayat? Dia udah sibuk sama iPod merahnya.

Beberapa menit kemudian…

‘BRAKK’ terdengar bunyi meja digebrak.

"Apaan sih??" sewot Dayat yang tersentak kaget sampai-sampai headset*bener kagak?* yang dipakainya lepas. Dayat belum melihat siapa yang menggebrak meja di depannya.
"piss Day" kata seorang cewek sambil menunjukkan jari telunjuk dan jari tengahnya. Dayat pun mendongak(?)
"Zahra" kaget Dayat. Riko, Iel, Shilla, Via yang dari tadi melihat kelakuan DayatZahra hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"sorry Day,, abis gue shock" seru Zahra dramaatis.
"Lebayyyyyyyy" koor Riko, Iel, Shilla, Via.
"hehehe" Zahra nyengir watados.
"udah dehh,, gak usah pake nyengir deh, ntar copot semua gigi loe baru tau rasa" sewot Riko.
"to the point dehh" kata Dayat.
"emang di mading ada apaan sih?" Tanya Zahra sambil memasang tampang bego*peace ._.v just story*.
"udah deh, muka loe gausah digituin bisa kali ya" seru Shilla dan Via kompak.
"gatau juga kita, tadi kita langsung kesini, gak liat mading dulu. Emang rame sih" jawab Dayat mewakili yang lain.
"yaudah deh, mending balik ke bangku masing-masing" kata Iel.
"bentar lagu masuk nih" lanjut Riko.

Shilla, Via dan Zahra pun kembali ke tempat duduknya masing-masing. Tak lama kemudian, bel masuk telah berbunyi, para siswa yang sibuk ngobrol pun menghentikan aktivitasnya(?).

Terdengar suara ketukan high heels di lantai dari luar kelas. Semua siswa dan siswi sudah tau bahwa pemilik bunyi itu adalah Bu Irva. Semua siswa dan siswi kelas RID dan VSZ mengambil posisi yang rapi, agar Bu Irva tidak marah, karena Bu Irva terkenal killer.

"pagi anak-anak" sapa Bu Irva.
"pagi juga" jawab anak satu kelas.
"ibu hanya ingin memberitahukan bahwa hari ini tidak ada pelajaran"
"horreeeeee" seru anak satu kelas.
"STOP!! STOP!!" kesal Bu Irva.
"Okay, tapi ibu akan mengumumkan satu hal lagi" lanjut Bu Irva.
"apa itu bu??" Tanya Via.
"1 bulan lagi, sekolah akan mengadakan pentas seni, dan setiap kelas harus menampilkan suatu karya seni. Dan ibu mengusulkan kelas ini agar Riko, Gabriel, Dayat, Shilla, Sivia, dan Zahra untuk menampilkan bandnya" kata Bu Irva.
"Hah?? Band bu??" Tanya Shilla heran.
"Siapa yang punya band bu??" Tanya Riko bingung.
"Kalian" jawab Bu Irva santai.
"hah?? Kita??" seru RID dan VSZ kompak, dan saling berpandangan.
"Iya,, kalian" jawab Bu Irva.
"Sejak kapan kami punya band bu?" Tanya Iel, yang diikuti anggukan oleh RD dan VSZ.
"Sejak Shilla, Sivia, dan Zahra pindah ke sekolah ini" jawab Bu Irva.
"masa sih?"
"sudahlah, saya tau kalian sering berlatih di ruang music bersama. Jadi untuk yang lain, adakah yang tidak setuju?" kata Bu Irva langsung, RID dan VSZ cengo setengah mampus.
"SETUJU BUU" seru anak saru kelas kecuali RID dan VSZ. RID dan VSZ hanya bisa mndengus kesal.
"yasudah, teman sekelas kalian sutah setuju, tidak ada alasan untuk menolak" kata Bu Irva langsung meninggalkan kelas RID dan VSZ.
"pemakasaan nih namanya" kesal Riko.
"sabar Ko.. kita juga kesel tau" jawab Shilla. Iel, Dayat, Via, dan Zahra pun menoleh ke arah Shilla, Shilla hanya nyengir.
"yang perhatiaaaannn" goda(?) Via. Pipi Shilla pun blushing(?).
"pipi nya merah tuuh" sekarang giliran Zahra yang menggoda Shilla.
"udah, kasian noh pipinya udah kayak tomat" seru Dayat*gaya bicaranya kaya kalo di SHK*.
"hahaha" RID dan VSZ pun tertawa bersama.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 

(Langsung waktu pensi aja yaahh)

:: Sedikit penjelasan tentang kostum yang dipakai oleh RID dan VSZ. Riko pake celana pensil putih, kemeja merah kotak-kotak putih, sama jaket putih yang lengannya di lipet sampe siku*#penulis senyum-senyum sendiri*. Iel pake celana pensil putih, kaos putih, sama kemeja merah yang kancingnya dibuka*huaa#penulis histeris*. Dayat pake celana standart putih kemeja merah, sama dasi putih*#penulis makin gila sendiri*. Shilla pake rok putih selutut, atasan merah sama cardigan putih. Via pake dressyang bawahnya(?) 5 cm diatas lutut merah sama rompi lengan ¾ warna putih. Zahra pake rok ruffle merah selutut sama atasan putih ada bulunya. :: +coba bayangin deh+

"huaaaaaa,, gue nervous niiih" seru Via sambil goyang-goyangin badan Shilla. Shilla Cuma meringis, Zahra geleng-geleng.
"nyante Vi, lagian kan elo kan udah biasa berdiri di stage sambil diliatin orang banyak" kata Iel.
"tapi kan baru kali ini gue tampil di stage sambil main musik" jawab Via sambil masang tampang melas.
"iyadeh, yang designer.." cibir Iel.
"huh" kesal Via.

"Shill, loe cantik banget deh sekarang" gombal Riko.
"masa sihh??" Tanya Shilla sambil tersenyum malu.

Sekarang Riko dan Shilla berada di tempat terpisah dari Iel, Dayat, Via, Zahra, tepatnya mereka berada di depan ruang ganti yang cukup sepi.

"beneran Shill, mana pernah aku bohong?" kata Riko sambil mendekat ke arah Shilla.
"ih, gombal" kata Shilla sambil mendorong pundak Riko. Riko pun tersenyum sangat manis, Shilla pun membalas senyuman Riko

"Ra, kapan-kapan loe mainin piano buat gue ya" seru Dayat. Zahra dan Dayat sekarang berada di samping aula tempat pensi digelar.
"sip boss" jawab Zahra sambil menunjukkan kedua jempol nya.
"kamu lucu banget deh, pake baju gini" gobal Dayat.
"dihh gombal!! Ga mempan tuhh" jawab Zahra sambil tertawa kecil.
"siapa yang gombal? Ga ada tuh.. Gue jujur kali Ra.

Lalu RID dan VSZ kembali ke backstage, dan berkumpul lagi. Shilla yang tidak sadar kalau pinggangnya dirangkul Riko, membuat ID dan VZ cengar-cengir. Riko Cuma masang senyum cool. Shilla bingung kenapa temen-temennya pada cengar-cengir.

"Eh,, kalian kenapa sih?? Aneh tau gak" seru Shilla.
"Kita? Emm,, kenapa yaa?" jawab Via sambil ngelirik ke pinggang Shilla.
"Apa?" Tanya Shilla bingung.
"ituuu" kata ID dan VZ barengan sambil nunjuk tangan Riko yang bertengger manis di pinggang Riko.
"huaaaaaa… Rikooooo" kesal Shilla yang bersiap-siap buat ngehajar Riko, tapii..

‘MARI KITA LIHAT PENAMPILAN DARI RIKO, GABRIEL, DAYAT, SHILLA, SIVIA, DAN ZAHRA’ kata mc.

"come on guys, saatnya kita beraksi" kata Iel.
"go go go" seru RID dan VSZ sambil menumpuk tangan mereka menjadi satu.

Riko, Iel, Dayat, Shilla, Via, dan Zahra pun beranjak menuju posisi masing-masing. Riko dan Shilla mengambil gitar listriknya, gitar Riko warna Hitam, gitar Shilla warna putih. Iel duduk di kursi drumnya. Via mengambil biola bening nya. Dayat menggunakan bass coklatnya. Dan Zahra memakai keyboardnya (keyboardnya yang dikalungin itu lohh, yang biasanya dipake Ify kalo tampil,, gatau namanya aku).


Peluklah diriku dan jangan kau lepaskanku
dan jangan kau lepaskanku darimu (Shilla dan Riko memulai dengan petikan gitar. RID dan VSZ bernyanyi bersama, diikuti dengan tepukan tangan*ngerti kagak? Ngerti ajadeh*)

Ku takkan pernah tertawa
Ku takkan pernah bahagia
Ku takkan pernah merasakannya
Bila kau tak di sini (Via bernyanyi sambil memainkan biolanya dengan suara yang sangat indah)

Ku takkan pernah tertawa
Ku takkan pernah sempurna
Ku takkan pernah merasakanmu
Bila kau tak di sini (Lanjut Iel sambil main drum *nahloe, gimana tuh? Kayak Ray itu loh*)

oh..


Izinkan aku berlutut mengharap kau tuk kembali
Izinkan aku berharap dirimu kembali
Dan kembali
Dan kembali lagi (Dayat bernyanyi sambil memberikan senyumnya yang membuat para siswi terpesona)


Peluklah diriku dan jangan kau lepaskanku
dan jangan kau lepaskanku darimu
Peluklah diriku dan jangan kau lepaskanku
dan jangan kau lepaskanku darimu (Semua bernyanyi dengan bagusnya. Membuat selurus siswa dan siswi yang menontonnya berteriak histeris)


Ku takkan pernah tertawa
Ku takkan pernah bahagia
Ku takkan pernah merasakannya
Bila kau tak di sini (Shilla bernyanyi sambil melemparkan senyum manisnya)

Ku takkan pernah tertawa
Ku takkan pernah sempurna
Ku takkan pernah merasakanmu
Bila kau tak di sini (Riko melanjutkan dengan suaranya yang sedikit nge rock)

oh..


Izinkan aku berlutut mengharap kau tuk kembali
Izinkan aku berharap dirimu kembali
Dan kembali
Dan kembali lagi (Zahra melanjutkan sambil berjalan ke depan tengah panggung)


Peluklah diriku dan jangan kau lepaskanku
dan jangan kau lepaskanku darimu
Peluklah diriku dan jangan kau lepaskanku
dan jangan kau lepaskanku darimu (semua kembali bernyanyi bersama. Semua siswa-siswi makin terpesona dengan penampilan RID dan VSZ)


Peluklah diriku dan jangan kau lepaskanku
dan jangan kau lepaskanku darimu
Ho..ho..ho..ho.. (semua tetap bernyanyi sambil di iringi improvisasi dari Iel dan Via)


RID dan VSZ tersenyum puas saat selesai perform. Semua siswa-siswi yang melihat penampilan RID danVSZ tampak sangat terpesona dengan penampilan dari RID dan VSZ. Para guru pun dibuat tercengang-cengang(?) oleh penampilan RID dan VSZ.

"Iieeeeeeeeeellll,, keren bangeeetttt" histeris para fans Iel.
"Huaa,, Rikooo,, macho(?) banget siiihh" teriak para fans Riko.
"Dayaaaaaattt love you fuuuuulllllll" teriak para fans Dayat.
"Viaaaaaaaa… Manis bangeeeeetttt" histeris para fans Via.
"Shillaaaaaa,,, loe cantik banget siihhh" puji para fans Shilla.
"Zahraaaaa,, senyumnya gak nahaaaann" teriak para fans Zahra.

Begitulah kira-kira teriakan histeris maupun pujian dari fans RID dan VSZ. Para guru masih belum berkata apa-apa. Mungkin masih shock(?) dengan penampilan yang sangat memuaskan dari RID dan VSZ. RID dan VSZ memberikan senyum paling manis dari mereka.

Tiba-tiba Riko, Iel dan Dayat maju sambil memegang mic masing-masing dan melepaskan alat music yang digunakan(ex: Riko ngelepas gitar, Iel naro stik drum, Dayat ngelepas bass). VSZ bingung dengan apa yang dilakukan RID. VSZ sangat bingung karena apa yang RID lakukan, di luar scenario apa yang telah mereka susun bersama.

Lalu RID saling bertatapan lalu mengangguk dan tersenyum bersamaan. Setelah itu Iel menjentikkan jarinya. Seketika ada music mengalun indah.



Berdebar rasa di dada setiap kau tatap mataku
Apakah arti pandangan itu menunjukkan hasratmu
Sungguh aku telah tergoda saat kau dekat denganku
Hanya kau yang membuatku begini
Melepas panah asmara (Iel. Mendekat ke Via)

Reff:
Sudah katakan cinta sudah kubilang sayang
Namun kau hanya diam tersenyum kepadaku
Kau buat aku bimbang kau buat aku gelisah
Ingin rasanya kau jadi milikku (Riko. Mendekat ke Shilla)

Ku akan setia menunggu satu kata yang terucap
Dari isi hati sanubarimu yang membuatku bahagia (Dayat)

Sungguh aku telah tergoda saat kau dekat denganku
Hanya kau yang membuatku begini
Melepas panah asmara (Dayat, sambil mendekat ke Zahra)

Reff:

Sudah katakan cinta sudah kubilang sayang
Namun kau hanya diam tersenyum kepadaku
Kau buat aku bimbang kau buat aku gelisah
Ingin rasanya kau jadi milikku (RID, Riko memegang tangan Shilla, Iel memeang tangan Via, Dayat memegang tangan Zahra)

Panah asmara panah asmara panah asmara (RID, posisi tetap memegang tangan pasangan masing masing

Reff:
Sudah katakan cinta sudah kubilang sayang
Namun kau hanya diam tersenyum kepadaku (RID, masih memegang tangan pasangan masing-masing sambil menatapnya lekat)

Kau buat aku bimbang kau buat aku gelisah
Ingin rasanya kau jadi milikku (Iel)
Kau buat aku bimbang kau buat aku gelisah
Ingin rasanya kau jadi milikku (Riko)
Kau buat aku bimbang kau buat aku gelisah
Ingin rasanya kau jadi milikku (Dayat)

Panah asmara panah asmara panah asmara (RID, sambil mencium punggung tangan pasangan masing-masing yang membuat VSZ speechless)

VSZ memandang RID tak percaya. Senyum terukir di wajah VSZ. RID menatap manik mata VSZ lekat, seolah-olah RID tidak ingin jauh dari VSZ. VSZ sudah deg-degan atas perlakuan RID.

Tiba-tiba Riko mendekatkan wajahnya ke wajah Shilla, Iel mendekatkan wajahnya ke wajah Via, dan Dayat mendekatkan wajahnya ke wajah Zahra. VSZ menjadi sangat gugup gara-gara RID. Tapi ternyata RID mendekatkan wajahnya ke telinga VSZ.

"Sudah lama gue suka sama elo" kata Riko.
"Gue ngerasa ada rasa yang beda" lanjut Iel.
"Ada sesuatu yang indah di hati" lanjut Dayat.
"So,, Woul you be my girl?? " serempak RID.
"Hahh?? "kaget VSZ.

"Please, Shill" mohon Riko.
"Vii, mau ya.. " seru Iel.
"Raa,, terima gue" lirih Dayat.

VSZ saling bertatapan lalu tersenyum bersama. Lalu…





‘CUP’ sesuatu yang tak terduga terjadi….





(huayyooo.. mikir apaan tuuhhh???)



Shilla mencium pipi kiri Riko. Via mencium pipi kanan Iel. Dan Zahra mencium pipi kiri Dayat. VSZ tersenyum sangat manis pada RID. RID cuma bisa terbengong-bengong(?).

"So?? " Tanya RID kompak.

VSZ tersenyum sambil mengangguk. Lalu langsung Dayat memeluk Zahra dan memutar-mutar Zahra. Iel langsung merengkuh tubuh Via dengan sangat erat. Riko mendekatkan wajahnya ke wajah Shilla…

10 cm

7 cm

5 cm

3 cm

1 cm

1mm….

"EHMMM" dehem yang dibuat-buat oleh Iel-Via dan Dayat-Zahra.


"HACIEEEEEEEEEEE" koor siswa-siswi satu aula. RID dan VSZ tersenyum malu.





___TE END___


Kacau ya cerita saia?? Bangettt…
Maap kalo jelek bangett…
Like dan Komennya aku harap banyak, karena jujur baru kali ini aku bikin cerita dengan couple baru ini…

Follow my twit @Meryl_nrgCL
Follow ‘n add my SS (salingsapa) : meryl (Meryl Astried NrgEkda)
Add my fb: @Meryl Astried C-Luvers NrgEkada

Senin, 20 Juni 2011

Bawalah Cintaku (Cerpen)

Bawalah Cintaku

::_CHECK IT OUT_::

     ****

Sempat, tak ada lagi kesempatan
Ku untuk bisa bersamamu

    ****

Tampak sebuah siluet yang tengah tersenyum bahagi saat memandang seorang wanita yang rupawan sedang berdampingan dengan pria tampan. Seolah-olah siluet tersebut merasakan apa yang tengah dirasakan wanita dan pria tersebut.

    ****

Kini, ku tahu bagaimana sara
Ku untuk bisa trus denganmu

    ****

_-_-_FLASHBACK ON_-_-_

Terlihat seorang pria tampan sedang duduk di samping ranjang pasien di sebuah ruang rawat di salah satu rumah sakit Internasional. Pria tersebut menatap lembut wajah seorang wanita yang sedang terlelap. Sudah 1 tahun pria tersebut menanti keajaiban untuk wanita yang sedng terlelap itu sadar, bangun dari tidur panjangnya.

"Fy, Ify,, bangun sayang,, udah 1 tahun kamu tidur, apa kamu g' capek Fy??" Lirih pria tersebut di samping telinga sang wanita. Ya, wanita itu bernama Ify.

Sempat rasa keputus asaan pria itu menanti Ify sadar. Ify merupakan wanit yang sangat dicintai oleh pria tersebut.

Suatu hari...

"Nak Rio,, ayo dimakan dulu sarapannya" ucap seorang wanita paruh baya kepada pria tmpan yng tiap hari menjaga Ify. Pria tampan tersebut adalah Rio.

Rio adalah seorang pria tampan yang sangat setia. Psada saat kekasihnya tak sadarkan diri dan sedang berjuang antara hidup dan mati, ia sangat sabar merawat kekasihnya itu. Ify, satu nama yang selalu terukir dalam hatinya. Tak ada sedikitpun niat untuk mencari pengganti Ify.

Suatu pagi Rio terlelap sengan kepala diatas rangjang pasien Ify sambil tangan kanannya memegang tangan kanan Ify. Tiba-tiba Rio merasakan ada sesuatu yang bergerak dalam genggamannya. Rio pun bangun dari tidurnya. Rio pun memasang senyum.

"Rio..." lirih wanita yang sangat dinanti oleh Rio.
"Ify sayang,, kamu udh bangun" kata Rio sambil mengelus rambut Ify. Lalu Rio beranjak keluar dar ruang rawat Ify untuk memanggil dokter.

Beberapa menit kemudian seorang dokter dan 2 orang suster masuk ke ruang rawat Ify, sedangkan Rio menunggu di luar karena tidak diperbolehkan masuk.

"Ya Tuhan... Sembuhkanlah Ify... Biarkan dia menemani hamba-Mu ini ya Tuhan..." lirih Rio sambil menyandarkan diri di dinding depan kamar rawat Ify.

Beberapa saat kemudian seorang dokter dan 2 orang perawat yang baru saja memeriksa keadaan Ify keluar dari ruang rawat Ify.

"Bagaimana keadaan Ify dok??" tanya Rio antusias.
"Kondisinya sudah membaik, tpi mungkin sikapnya akan berubah, begitu juga fungsi alat geraknya. Karena dia telah 1 tahun mengalami koma, sehingga tangan dan kaki Ify harus dilatih dari awal lagi agar Ify bisa bergerak seperti sediakala..." jelas sang dokter.
"Makasih ya dok" kata Rio sambil memberikan senyum tipis.

Prlahan Rio verjalan mendekti pintu masuk kamar rawat Ify, da prlahan memutar knop pintu agr pintunya terbuka. Saat Rio telah sampai di dalam kamar rawat Ify Rio berhenti sejenak dan menatap Ify dari jauh. Terlihat Ify tengah berbaring dengan pandangan kosong. Terbesit rasa iba Rio pada Ify. Dengan perlahan tapi pasti Rio berjalan mendekati rangang pasien Ify. Di pegang dan dikecup lembut tangan Ify oleh Rio.

"Ify,, kamu udah sadar sayang, kamu masih inget aku kan?" kata Rio sambil terus berusaha tersenyum dan berusaha menahan air matanya agar tak menangis. Ify tak bergeming, tatapannya tetap kosong.
"Ify.. Jawab donk.. Pasti inget donk sama aku? Cerita dong apa aja yang kamu liat di mimpi panjang kamu... Kamu masih maukan curhat sama aku?" kata Rio yang berusaha tak terisak, tapi tetap saja air mata Rio meluncur begitu saja. Sesegera mungkin Rio menghapus air matanya. Ia tak mau dianggap laki-laki lemah di mata Ify.
"Fy... ayolaaah.. ngomong dikit aja sama aku.. masa kamu cuma nyebut nama aku sekali, tadi doank" kata Rio sambil terus menghapus tetesan air mata yang keluar. Tapi Rio adalah laki-laki yang tegar, dia terus berusaha agar tak menagis.
"Ify,, kamu masih inget g' waktu kita senring main basket bareng? apa kamu g' mau main basket sama aku lagi?" kata Rio sambil menggenggam erat tangan Ify.
"Fy, ayo jawab donk,, masa kamu tega biarin aku ngomong sendiri,, hehhe" kata Rio berusaha membuat Ify tertawa, walaupun ia sadar lelucon yang ia buat merupakan lelucon garing.

Keesokan harinya Rio membawa beberapa lembar foto untuk ia tunjukkan kepada Ify. Rio masuk ke ruang rawat Ify dengan senyumnya.

"Pagi cantiik... Liat deh apa yang aku bawa" kata Rio sambil menunjukkan beberapa lembar foto di tanganya.

'CKLEK' terdengar suara pintu dibuka, ternyata suster yang masuk dan membawakan makanan.

"Permisi.. saya mengantarkan sarapn untuk mbak Ify" kata suter itu ramah.
"Iya sus.. makasih" kata Rio ramah.
"Saya permisi dulu" kata Suster itu lalu pergi.

Rio membawa nampan yng diberikan suster tdi ke hadapan Ify. Rio membantu Ify untuk duduk.

"Makan dulu ya Fy..." kata Rio sambil menyndokkan bubu yang ada di mangkok.
"Aaaaa..." Ify hanya membuka mulutnya sedikit, sangat sedikit. Rio hanya mendesah pelan.
"Makan yang bnyak ya cantik..." kata Rio sambil mengacak peln rambut Ify.

Setelah Ify memakan setengah isi dari mangkoknya, Ify tak mau mebuka mulutnya lagi. Itu tandanya Ify sudah nggak mau makan.
Rio pun mengeluarkan foto yng tadi ia bawa.

"Liat deh Fy,, kamu masih inget g' kapan foto ini?" kata Rio sambil menunjukkan foto saat Ia dan Ify tersenyum sangat manis dan sedikit berkeringat. Mudah di tebak. Saat itu Rio dan Ify selesai bermain basket.
"Ify,, jawab donk..."
"Apa kamu g' mau g' mau kita kayak dulu lag? Kita main basket bareng. Dan yang kalah harus traktir es krim" kata Rio sambil salah satu tangannya memegang tangan Ify.
"Trus kamu lihat ini Fy... Waktu ultah kamu di taman belakang rumah kamu.. Senyum kamu indh banget Fy.."
"Apa kamu g' mau kasi h senyum itu lagi ke aku?"
"Ak kangen banget senyum kamu Fy.." Kata Rio sambil mengusap air matanya yang hmpir jatuh.

Lalu entah mendapat dorongan dari mana, Rio berani mencium pipi Ify. Karena Rio berfikir Ify akan marah jika Ia mencium pipi Ify. Tapi dugaan Rio salah besar, ternyata Ify sama sekali tak marah, Ify masih tetap diam. Dulu sebelum Ify koma, Ify selalu marah jika dicium, jangankan dicium, dipeluk saja Ify tak mau.

Berhari-hari Rio melakukan hal-hal yang kemungkinan akan membuat Ify sadar. Tapi sampai saat ini hasilnya masih NOL besar. Rio selalu berusaha tersenyum saat ia meliht Ify yang selalu diam saat Ia ajak bicara. Tapi Rio yakin Ify mengerti semua apa yang Rio katakan. Semangat Rio untuk membuat Ify berbicara sangatlah besar Pantang menyerah, walaupun terkadang Rio juga menagis melihat keadaan Ify.

Suatu hari Rio mengajak Ify jalan-jalan ke taman rumah sakit. Rio mendorong kursi roda Ify dengan sepenuh hati. Dan akhirnya Rio memberhentikan kursi roda Ify di dekat sebuah kolam ikan yang di dekatnya ada sebuah bangku taman. Rio pun duduk di kursi taman itu.

"Fy... kamu liat deh ikannya.. dulu kamu bilang ama aku kalau kamu mau melihra ikan.. Liat deh ikan itu, kamu mau kan yang kayak itu apa yang lain??" tanya Rio sambil memandangi wajah Ify yang matanya memandang ke arah kolam.
"Eh Fy... Kamu lihat dehh.. Di seberang sana ada penjual bunga,, aku kesana dulu yaaa..." kata Rio sambil nunjuk ke arah penjual bunga.
"Kamu di sini aja yaaa" kata Rio lalu mencium puncak kepala Ify, lalu beranjak meninggalkan Ify.

Rio brjalan dengan semangat menuju penjual bunga. Rio pun membeli sebuket bunga lily putih yang sangat indah.
Rio pun menyebrang jalan... Karena terlalu bersemangat Rio tak melihat jika ada mobil yang sedang melaju cepat.

'BRAAAKK' Rio tertabrak oleh mobil tersebut.Bunga yang dibelinya pun entah kemana.

"RIOOOOOO!!!" teriak Ify yang entah mendapatkan kekuatan dari mana sontak berdiri, tapi kaki Ify belum kuat untuk berjalan.
"Rioooo, jangan tinggalin akuuuu" teriak Ify parau.

Banyak orang yang berlari menghampiri Rio yang sudah tergeletak di aspal dan mengluarkan banyak darah.

"ifyyy,, Aku akan selalu cinta kamu" lirih Rio.

_-_-_FLASHBACK OFF_-_-_

Satelah kejadian itu Rio meninggalkan dunia ini.. Ify pun sekarang telah menemukan pengganti Rio, meskipun ia telah menemukan pengganti Rio tapi tetap hanya Rio nomor 1 di hati Ify...

     *****

Bawalah pergi cintaku
Ajak kemana pun engkau mau
Jadikan temanmu
Temanmu paling kau cinta
Disini ku pun begitu
Trus cintaimu dihidupku
Di dalam hatiku
Sampai waktu yang pertemukan
Kita Nantii....


___THE END___


original created by: Astried Putri Emerylianda

add fb.q ya :Meryl Astried C-Luvers NrgEkada
follow twitter.q juga : @Meryl_nrgCL
add & follow akun SS (salingsapa) Q: meryl (Meryl Astried NrgEkada)

Minggu, 19 Juni 2011

Bencana Membawa Kembali Cintaku (Cerpen)

Bencana Membawa Kembali Cintaku


Hallow,, aku Meryl Astried,, bawa cerpen nihh.. Semoga Sukaa


::_CHECK IT OUT_::


“Loe tega Kka,, kenapa loe mesra-mesraan gitu sama Shilla,, di depan gue Kka,, loe sedar g’ siih.. Hiks.. Hiks..” lirih seorang cewek sambil menangis.
“Loe sabar ya Ag,, gue yakin Cakka ngelakuin itu pasti ada alasannya” kata seorang cowok menenangkan cewek yang menangis tadi.


Yupz.. cewek yang menangis tersebut adalah Agni dan cowok yang menenangkan Agni itu adalah Gabriel.


“Hwaa,, tapi Yel,, Cakka tega benget sama gue” lirih Agni.
“Udah deh Ag,, cup cup cup, g’ usah nangis lagi,, masa seorang Agni Tri Nubuwati nangis Cuma gara-gara cowok,, loe lupain Cakka ya,, masih banyak cowok yang suka sama loe” kata Gabriel sambil menarik perlahan kepala Agni untuk disenderkan ke bahunya dan mengelus punggung Agni.
‘Termasuk gue Ag’ batin Gabriel.
“Hiks..hiks..hiks.. gue g’ yakin bisa Iel, gue sayang banget sama Cakka, gue cinta banget sama Cakka” Agni masih sesenggukan.
“Hmm,, mending sekarang loe pulang ya Ag, gue anter” kata Gabriel sambil mengangkat wajah Agni dan menyeka air mata Agni. Agni hanya mengangguk dan tersenyum.


Sampai di rumah Agni..


Agni turun dari boncengan Gabriel.


“Thank’s ya Iel, J” kata Agni. Gabriel hanya membalas dengan senyuman dan pergi meninggalkan rumah Agni.


Agni masuk ke kamarnya dan menghempaskan tubuhnya ke kasur. Agni masih ingin bersama Cakka. Agni menatap langit-langit kamarnya, bayangan saat senang maupun sedih dilaluinya bersama Cakka datang. Agni bingung harus melakukan apa saat ini. Akhirnya Agni mengambil gitarnya dan memetik senar gitarnya tanpa nada yang jelas. Agni pun bosan dan tidur.


Keesokan harinya…


Agni berangkat ke sekolah diantar oleh supir pribadinya. Agni berjalan di koridor sekolahnya sambil menenteng tas sekolahnya yang berwarna biru muda itu. Banyak orang yang menyapanya, Agni hanya tersenyum simpul. Tak terasa setelah beberapa menit berjalan Aggni telah sampai di kelasnya. Saat akan masuk ke kelasnya, Agni kaget.


“Agni maafin gue, gue g’ ada maksud untuk ngelakuin itu” kata orang yang mencegat Agni. Siapa dia? Yupz, Cakka.
“Udah deh, mending loe minggir sekarang” kata Agni cuek.
“Hhh,, ikut gue” paksa Cakka sambil langsung menarik tangan Agni.
“Mau ngapain sih? Gue baru dateng, gue mau masuk, lepasin!” Agni meronta sambil mencoba melepaskan tangan Cakka, tapi apa daya, kekuatan Cakka melabihi kekuatan Agni.
“Ikut aja!!” kata Cakka tanpa melihat Agni tapi terus menarik paksa tangan Agni.
“CAKKA!!” geram Agni.


Saat sampai di taman belakang sekolah, Agni, Cakka dudukkan di salah satu bangku yang ada de taman itu. Cakka duduk di sebelah Agni tanpa melepaskan tangan Agni.


“Kka,, mau loe apasih? Lepasin tangan gue, sakit tau! Kita PUTUS” kata Agni sambil mencoba melepaskan genggaman Cakka. Tangan Agni memerah.
“G’ bakal gue lepasin sebelum loe denger penjelasan gue, gue ngelakuin itu semua karena peduli sama loe dan gue g’ mau putus dari elo” jawab Cakka, sambil melembutkan suaranya.
“Peduli apa loe? Peduli sama gue dengan mamerin kemesraan loe sama cewek lain? Hah?!” sinis Agni.
“G’ Ag, bukan gitu,, loe tau kan kalau Shilla g’ suka dengan hubungan kita?” Agni hanya diam.
“Dia bakal nyakitin loe kalau gue g’ mau tinggalin loe. Dan syarat selain gue mutusin loe adalah bermesraan dengan dia di depan umum. Gue awalnya juga g’ mau tapi, gue sayang sama elo Ag, gue g’ akan rela elo diapa-apain sama Shilla” Cakka menjelaskan. Agni tetap diam.
“Agniii, jawab donk” rayu Cakka.
“Hhh, tapi loe juga seneng kan dipeluk sama Shilla. G’ punya perasaan loe” Agni angkat bicara juga.


‘TETTETTET’ bel masuk berbunyi.


“Udah bel,, lepasin!” kata Agni. Cakka akhirnya melepaskan tangan Agni.
“Maaf” lirih Cakka. Agni emegangi tangannya yang sakit.


Sudah 2 hari Cakka mengejar Agni, sudah 2 hari pula Agni menghindari Cakka. Agni masih belum bisa memaafkan Cakka.


Hingga suatu hari saat di sekolah dan saat pelajaran berlangsung tiba-tiba Cakka yang sudah lengkap dengan rompi PMRnya masuk ke kelas Agni.


‘Hadehh, mau ngapain sih nie orang’ batin Agni malas.


“Permisi semua. Harap perhatiannya sebentar” kata Cakka. Sekarang kondisi kelas Agni yang tadinya ricuh karena tidak ada guru menjadi tenang.
“Barusan saya mendengar kabar bahwa di daerah Pandeglang, Banten, telah terjadi bencana alam, yaitu gempa bumi beserta tsunami. Oleh karena itu, di kelas ini yang menjadi anggota inti PMR diharap untuk berkumpul di ruang UKS” jelas Cakka panjang lebar sambil melirik ke arah Agni yang tengah berberes.


Agni dan Rio yang merupakan anggota inti PMR berdiri dari duduknya. Rio lebih dulu berangkat karena mengerti kalau Cakka ingin bersama Agni, selain itu Rio juga mau menemui Ify, kekasihnya.


“Ayo Ag” ajak Cakka lembut. Agni hanya memasang tampang juteknya.
“Maafin gue ya Ag” Cakka memelas.
“Ngapain loe minta maaf hah? Loe kan dah g’ peduli lagi sama gue” kata Agni sambil tetap memasang tampang juteknya.


Cakka terus-menerus minta maaf sama Agni. Akhirnya g’ terasa mereka telah sampai di ruang UKS.


Sesampainya di UKS semua anggota inti PMR membicarakan tentang adanya bencana alam yang terjadi di Pandeglang dan tentang bantuan yang akan diberika kepada korban-korbannya. Semua telah dibicarakan panjang lebar. Dan akhirnya diputuskan untuk sementara, nanti dan besok akan diadakan penggalangan dana. Saat kelompok dibagi susunannya sebagai berikut: Agni+Cakka 12A-C, Ify+Rio 12D-F, Zeze+Alvin 12G-I, Angel+Kiki 11A-C, Via+Iel 11D-F, Keke+Deva 11G-I, Acha+Ozy 10A-C, Oliv+Ray 10D-F, Oik+Debo 10G-I.


Agni jelas sangat kaget, tapi dia berusaha cuek. Setelah itu semua menuju ke kelas yang ditugaskan. Semua berjalan dengan lancer, walaupun Agni dan Cakka tetep jutek-jutekan. Setelah semua uang sumbangan terkumpul, semua anggota inti PMR kembali berkumpul di UKS dan merencanakan hal yang akan dilanjutkan selanjutnya.


“Oke,, setelah dijumlahkan semua, jumlah uang yang terkumpul hari ini sebanyak 678 ribu rupiah” kata Angel.
“Waw,, banyak banget yaa” kata Alvin takjub.
“Yaudah terus selanjutnya kita mau gimana?” Tanya Agni sedikit malas-malasan.
“Gimana kalau waktu kita ngasih sumbangan ini ke korban bencananya kita sekalian ngehibur mereka?” usul Iel.
“Gue setuju, gimana kalau kita ngehibur mereka pake penampilan kita aja,, kita semua kan bisa dibilang berbakat dalam bermusik” Debo angkat bicara.
“Hemmph” Agni mulai bosan.
“Napa loe Ag?” Tanya Zevin kompak. Agni hanya tersenyum masam.
“Tapi gue g’ ikutan ya” kata Cakka lemes.
“Tapi Cakk…”
“jangan panggil gue cak, loe piker gue cicak apa!” Cakka melotot.
“Iya dehh Kka, tapi kan elo yang jago main gitar” kata Deva sambil ngerangkul Keke.
“G’ tau deh” jawab Cakka.
“Okee kalau gitu, kita lanjutin besok”


Sore hari Agni terdiam di kamarnya, Agni bingung akan melakukan apa. Akhirnya Agni mengambil gitarnya dan mulai bernyanyi.


“Apa Salahku kau buat begini, Kau tarik ulur hatiku hingga sakit yang kurasa, Apa memang ini yang kamu inginkan, Tak ada sedikitpun niat serius kepadaku..
Katakan yang sebenarnya, Jangan mau tak mau seperti ini
Akhirnya kini aku mengerti, Apa yang ada difikiranmu selama ini, Kau hanya ingin permainkan perasaanku, Tak ada hati tak ada cinta..
Apa memang ini yang kamu inginkan, Tak ada sedikitpun niat serius kepadaku..
Katakan yang sebenarnya, Jangan mau tak mau seperti ini
Akhirnya kini aku mengerti, Apa yang ada difikiranmu selama ini, Kau hanya ingin permainkan perasaanku, Tak ada hati tak ada cinta..
Akhirnya kini aku mengerti, Apa yang ada difikiranmu selama ini, Kau hanya ingin permainkan perasaanku, Tak ada hati tak ada cinta, Apa salahku..”


Tak terasa Agni telah menjatukan air matanya. Tak dapat dipungkiri lagi, bahwa sejujurnya Agni masih sangat mencintai Cakka. Tapi Agni juga masih belum mampu untuk melupakan Cakka.


“Cakka,, Cakka,, Cakka,, Cakka” lirih Agni yang masih dengan tangisannya.


Agni yang kelelahan menangis akhirnya tertidur dengan gitar yang ada di sampingnya.


Pagi-pagi Agni telah bersiap-siap untuk bersekolah. Hari ini Agni membawa mobil sendiri karena supirnya lagi sakit.


“Maa,, Agni berangkat yaa” pamit Agni sambil mencium punggung tangan mamanya.
“Hati-hati ya sayang” pesan mamanya.


Agni membawa mobilnya dengan kecepatan sedang. Saat sampai di sekolah, Agni langsung berlari ke kelasnya. Tapi tiba-tiba….


‘drrt…drrt..drrt..’ hp Agni bergetar 3x yang tandanya itu ada sms masuk.


From: ♥♫♥(Cakka)
Ag, gue tau loe dah dtg,,
Skrg qt dsuruh kumpul di UKS


Ternyata sms dari Cakka, nama Cakka di kontak hpnya Agni belum diubah.


To: ♥♫♥(Cakka)
Iy, gw kesana skrg


Saat sampai di UKS hanya ada beberapa anggota inti PMR. Mereka masih sibuk dengan urusannya masing-masing. Ada yang pacaran (ex: RiFy, ZeVin, DeKe, OCha), ada yang berdebat (ex: Angel, Kiki, Oliv, Ray). Cakka sendiri sedang memainkan gitarnya. Agni memilih duduk di kursi yang ada di dekat jendela dan menghadap ke taman.
Beberapa menit kemudian, samua anggota inti PMR sudah berkumpul. Dan rapat pengumpulan dana untuk korban bencana dimulai.
Semua anggota inti PMR menjalankan tugasnya dengan baik. Akhirnya dana yang dikumpulkan sudah terkumpul semua.


_Hari minggu_


Hari ini adalah hari dimana para anggota inti PMR dan beberapa guru pendamping mengadakan pemberian bantuan pada korban gempa dan tsunami di Pandeglang. Tidak hanya pemberian bantuan tapi juga anggota inti PMR sekolah Agni menghibur para korban bencana.


Di dekat lokasi hiburan tampak 6 orang remaja sedang ngobrol, walaupun dua diantaranya seperti tidak semangat.


“Eh, ntar mau tampil apa nih kalian?” Tanya seorang cowok hitam manis, yaitu Iel, sambil merangkul mesra pundak Via.
“Gue sama Ify pasti nyanyi sama maen gitar donk,, ya g’ Fy” jawab Rio sambil melingkarkan salah satu tangannya ke pinggul Ify. Ify tersenyum sangat manis.
“Eh, kalian berdua?” Tanya Via kepada Agni dan Cakka.
“G’” jawab Agni dan Cakka serempak.
“Knapa?”
“Males” Agni dan Cakka serempak, yang lain Cuma cengo.


Akhirnya mereka berenam mendekati tempat acara hiburan diadakan. Terlihat Rio, Ify, Via, dan Iel naik ke atas panggung yang disediakan (kan ada panggungnya gitu, tapi g’ kaya panggung beneran). Rio dan Iel telah siap dengan gitar akustiknya masing-masing. Sedangkan Ify dan Via bersiap-siap untuk bernyanyi. Agni dan Cakka ikut membantu.


“Eh, Agni, Cakka,, kalian yakin g’ tampil?” Tanya Rio.
“G’ tau deh, engg’ kayaknya” jawab Cakka.
“Oh, ntar kalu berubah pikiran bilang ya” sahut Ify.


Akhirnya Ify, Rio, Via, Iel pun tampil dengan sangat mempesona. Ify dan Via bernyanyi diiringi petikan gitar Rio dan Iel. Mereka berempat membawakan lagu ‘Jangan Menyerah’. Saat mereka berempat selesai tampil, tepuk tangan riuh. Ify, Via, Rio, dan Iel pun berjalan menuju Agni dan Cakka (walaupun sebenarnya jarak antara Agni dan Cakka tidak begitu dekat). Terlihat Cakka membisikkan sesuatu di telinga Iel.


“sswwwtttsswwwtt”


“Okee” jawab Iel sambil mengacungkan jempolnya.


Dengan cepat Cakka berlari entah pergi kemana. Agni ingin memanggil Ify, tapi Ify udah dibawa kabur oleh Rio(mau mojok sepertinya).


“Huuh mau ngapain nih gue,, males banget dahh” kata Agni lemes. Agni pun memutuskan untuk berjalan menuju posko yang dibuat oleh anggota inti PMR sekolahnya. Tapi saat akan masuk ke posko tersebut ada seseorang menahannya.


“Agni, ikut gue” kata orang tersebut sambil menarik tangan Agni.
“Ih, g’ usah ditarik tangan gue, sakit tau iiel” ternyata orang yang menarik Agni itu Iel.
“Ikut guee”
“Iya iya” Agni pun pasrah.


Agni ditarik oleh Iel sampai ke tempat hiburan tadi. Agni bingung kenapa ditarik ke tempat itu. Saat sampai Agni terkejut dengan apa yang dilihatnya. Seorang lelaki tampan sedang duduk di kursi tinggi(seperti kursi bar) sambil memegang sebuah gitar.


“Cakka” lirih Agni.


Lelaki tersebut Cakka. Cakka tersenyum saat melihat Agni. Lalu Cakka memulai penampilannya.


“Perjalanan ini
Ingin masih panjang
Tapi mengapa tuhan slalu berikan cobaan


Mohon maafkan segala kesalahan
Mohon ampunan
Begitu banyak jiwa yang telah berjatuhan
Yang telah berjatuhan


Tuhan tolonglah
Hentikan sgalanya
Mataku tak sanggup melihat derita yang ada


Tuhan berikan
Ketabahan pada mereka
Bengkitkan semangat jiwa
Menjalani hidupnya kembali


Bertahanlah kawan
Semua kan baik saja
Tuhan pasti berikan jawaban
Bagi hambanya yang tabah”


“prok prok prok” tepuk tangan orang-orang yang melihat penampilan Cakka sangat riuh.


Cakka menghampiri Agni yang berdiri mematung. Cakka langsung menarik tangan Agni naik ke panggung.


“Saya mohon perhatiannya sebentar saja, saya ingin mengungkapakan sesuatu” kata Cakka.


Cakka lalu berlutut dihadapan Agni.


“Hey, Kka, berdiri” kata Agni menarik pundak Cakka seakan ta memperbolehkan Cakka berlutut.
“Agni, gue minta maaf selama ini dah nyakitin elo, gue g’ sanggup jauh dari elo, gue g’ bisa Ag” kata Cakka sambil menatap mata Agni.
“Would you be my girl again?” Tanya Cakka penuh keseriusan.
“Berdiri” seru Agni. Cakka pun berdiri.


Agni langsung memeluk Cakka sangat erat dan menangis. Cakka pun membalas pelukan Agni dan mengusap lembut kepala Agni.


“Jadi?” Tanya Cakka.
“I would be your girl again” jawab Agni sambil mengangguk pelan.


“CIIEEEEEEE” koor semua orang yang melihat kejadian itu.


Akhirnya Cakka dan Agni bersatu kembali..


__The End__


M”v klau jlek, gaje, ganyambung, bahasanya kacau,, hhe ^_^v




Follow twit.q y @Meryl_nrgCL
Add akun SS(salingsapa).q : meryl (Meryl Astried NrgEkada)
Add akun fb(facebook).q : Meryl Astried C-Luvers NrgEkada (astried_meryl@yahoo.com)