Free Tail- Heart 1 Cursors at www.totallyfreecursors.com

Halaman

Minggu, 19 Juni 2011

Bencana Membawa Kembali Cintaku (Cerpen)

Bencana Membawa Kembali Cintaku


Hallow,, aku Meryl Astried,, bawa cerpen nihh.. Semoga Sukaa


::_CHECK IT OUT_::


“Loe tega Kka,, kenapa loe mesra-mesraan gitu sama Shilla,, di depan gue Kka,, loe sedar g’ siih.. Hiks.. Hiks..” lirih seorang cewek sambil menangis.
“Loe sabar ya Ag,, gue yakin Cakka ngelakuin itu pasti ada alasannya” kata seorang cowok menenangkan cewek yang menangis tadi.


Yupz.. cewek yang menangis tersebut adalah Agni dan cowok yang menenangkan Agni itu adalah Gabriel.


“Hwaa,, tapi Yel,, Cakka tega benget sama gue” lirih Agni.
“Udah deh Ag,, cup cup cup, g’ usah nangis lagi,, masa seorang Agni Tri Nubuwati nangis Cuma gara-gara cowok,, loe lupain Cakka ya,, masih banyak cowok yang suka sama loe” kata Gabriel sambil menarik perlahan kepala Agni untuk disenderkan ke bahunya dan mengelus punggung Agni.
‘Termasuk gue Ag’ batin Gabriel.
“Hiks..hiks..hiks.. gue g’ yakin bisa Iel, gue sayang banget sama Cakka, gue cinta banget sama Cakka” Agni masih sesenggukan.
“Hmm,, mending sekarang loe pulang ya Ag, gue anter” kata Gabriel sambil mengangkat wajah Agni dan menyeka air mata Agni. Agni hanya mengangguk dan tersenyum.


Sampai di rumah Agni..


Agni turun dari boncengan Gabriel.


“Thank’s ya Iel, J” kata Agni. Gabriel hanya membalas dengan senyuman dan pergi meninggalkan rumah Agni.


Agni masuk ke kamarnya dan menghempaskan tubuhnya ke kasur. Agni masih ingin bersama Cakka. Agni menatap langit-langit kamarnya, bayangan saat senang maupun sedih dilaluinya bersama Cakka datang. Agni bingung harus melakukan apa saat ini. Akhirnya Agni mengambil gitarnya dan memetik senar gitarnya tanpa nada yang jelas. Agni pun bosan dan tidur.


Keesokan harinya…


Agni berangkat ke sekolah diantar oleh supir pribadinya. Agni berjalan di koridor sekolahnya sambil menenteng tas sekolahnya yang berwarna biru muda itu. Banyak orang yang menyapanya, Agni hanya tersenyum simpul. Tak terasa setelah beberapa menit berjalan Aggni telah sampai di kelasnya. Saat akan masuk ke kelasnya, Agni kaget.


“Agni maafin gue, gue g’ ada maksud untuk ngelakuin itu” kata orang yang mencegat Agni. Siapa dia? Yupz, Cakka.
“Udah deh, mending loe minggir sekarang” kata Agni cuek.
“Hhh,, ikut gue” paksa Cakka sambil langsung menarik tangan Agni.
“Mau ngapain sih? Gue baru dateng, gue mau masuk, lepasin!” Agni meronta sambil mencoba melepaskan tangan Cakka, tapi apa daya, kekuatan Cakka melabihi kekuatan Agni.
“Ikut aja!!” kata Cakka tanpa melihat Agni tapi terus menarik paksa tangan Agni.
“CAKKA!!” geram Agni.


Saat sampai di taman belakang sekolah, Agni, Cakka dudukkan di salah satu bangku yang ada de taman itu. Cakka duduk di sebelah Agni tanpa melepaskan tangan Agni.


“Kka,, mau loe apasih? Lepasin tangan gue, sakit tau! Kita PUTUS” kata Agni sambil mencoba melepaskan genggaman Cakka. Tangan Agni memerah.
“G’ bakal gue lepasin sebelum loe denger penjelasan gue, gue ngelakuin itu semua karena peduli sama loe dan gue g’ mau putus dari elo” jawab Cakka, sambil melembutkan suaranya.
“Peduli apa loe? Peduli sama gue dengan mamerin kemesraan loe sama cewek lain? Hah?!” sinis Agni.
“G’ Ag, bukan gitu,, loe tau kan kalau Shilla g’ suka dengan hubungan kita?” Agni hanya diam.
“Dia bakal nyakitin loe kalau gue g’ mau tinggalin loe. Dan syarat selain gue mutusin loe adalah bermesraan dengan dia di depan umum. Gue awalnya juga g’ mau tapi, gue sayang sama elo Ag, gue g’ akan rela elo diapa-apain sama Shilla” Cakka menjelaskan. Agni tetap diam.
“Agniii, jawab donk” rayu Cakka.
“Hhh, tapi loe juga seneng kan dipeluk sama Shilla. G’ punya perasaan loe” Agni angkat bicara juga.


‘TETTETTET’ bel masuk berbunyi.


“Udah bel,, lepasin!” kata Agni. Cakka akhirnya melepaskan tangan Agni.
“Maaf” lirih Cakka. Agni emegangi tangannya yang sakit.


Sudah 2 hari Cakka mengejar Agni, sudah 2 hari pula Agni menghindari Cakka. Agni masih belum bisa memaafkan Cakka.


Hingga suatu hari saat di sekolah dan saat pelajaran berlangsung tiba-tiba Cakka yang sudah lengkap dengan rompi PMRnya masuk ke kelas Agni.


‘Hadehh, mau ngapain sih nie orang’ batin Agni malas.


“Permisi semua. Harap perhatiannya sebentar” kata Cakka. Sekarang kondisi kelas Agni yang tadinya ricuh karena tidak ada guru menjadi tenang.
“Barusan saya mendengar kabar bahwa di daerah Pandeglang, Banten, telah terjadi bencana alam, yaitu gempa bumi beserta tsunami. Oleh karena itu, di kelas ini yang menjadi anggota inti PMR diharap untuk berkumpul di ruang UKS” jelas Cakka panjang lebar sambil melirik ke arah Agni yang tengah berberes.


Agni dan Rio yang merupakan anggota inti PMR berdiri dari duduknya. Rio lebih dulu berangkat karena mengerti kalau Cakka ingin bersama Agni, selain itu Rio juga mau menemui Ify, kekasihnya.


“Ayo Ag” ajak Cakka lembut. Agni hanya memasang tampang juteknya.
“Maafin gue ya Ag” Cakka memelas.
“Ngapain loe minta maaf hah? Loe kan dah g’ peduli lagi sama gue” kata Agni sambil tetap memasang tampang juteknya.


Cakka terus-menerus minta maaf sama Agni. Akhirnya g’ terasa mereka telah sampai di ruang UKS.


Sesampainya di UKS semua anggota inti PMR membicarakan tentang adanya bencana alam yang terjadi di Pandeglang dan tentang bantuan yang akan diberika kepada korban-korbannya. Semua telah dibicarakan panjang lebar. Dan akhirnya diputuskan untuk sementara, nanti dan besok akan diadakan penggalangan dana. Saat kelompok dibagi susunannya sebagai berikut: Agni+Cakka 12A-C, Ify+Rio 12D-F, Zeze+Alvin 12G-I, Angel+Kiki 11A-C, Via+Iel 11D-F, Keke+Deva 11G-I, Acha+Ozy 10A-C, Oliv+Ray 10D-F, Oik+Debo 10G-I.


Agni jelas sangat kaget, tapi dia berusaha cuek. Setelah itu semua menuju ke kelas yang ditugaskan. Semua berjalan dengan lancer, walaupun Agni dan Cakka tetep jutek-jutekan. Setelah semua uang sumbangan terkumpul, semua anggota inti PMR kembali berkumpul di UKS dan merencanakan hal yang akan dilanjutkan selanjutnya.


“Oke,, setelah dijumlahkan semua, jumlah uang yang terkumpul hari ini sebanyak 678 ribu rupiah” kata Angel.
“Waw,, banyak banget yaa” kata Alvin takjub.
“Yaudah terus selanjutnya kita mau gimana?” Tanya Agni sedikit malas-malasan.
“Gimana kalau waktu kita ngasih sumbangan ini ke korban bencananya kita sekalian ngehibur mereka?” usul Iel.
“Gue setuju, gimana kalau kita ngehibur mereka pake penampilan kita aja,, kita semua kan bisa dibilang berbakat dalam bermusik” Debo angkat bicara.
“Hemmph” Agni mulai bosan.
“Napa loe Ag?” Tanya Zevin kompak. Agni hanya tersenyum masam.
“Tapi gue g’ ikutan ya” kata Cakka lemes.
“Tapi Cakk…”
“jangan panggil gue cak, loe piker gue cicak apa!” Cakka melotot.
“Iya dehh Kka, tapi kan elo yang jago main gitar” kata Deva sambil ngerangkul Keke.
“G’ tau deh” jawab Cakka.
“Okee kalau gitu, kita lanjutin besok”


Sore hari Agni terdiam di kamarnya, Agni bingung akan melakukan apa. Akhirnya Agni mengambil gitarnya dan mulai bernyanyi.


“Apa Salahku kau buat begini, Kau tarik ulur hatiku hingga sakit yang kurasa, Apa memang ini yang kamu inginkan, Tak ada sedikitpun niat serius kepadaku..
Katakan yang sebenarnya, Jangan mau tak mau seperti ini
Akhirnya kini aku mengerti, Apa yang ada difikiranmu selama ini, Kau hanya ingin permainkan perasaanku, Tak ada hati tak ada cinta..
Apa memang ini yang kamu inginkan, Tak ada sedikitpun niat serius kepadaku..
Katakan yang sebenarnya, Jangan mau tak mau seperti ini
Akhirnya kini aku mengerti, Apa yang ada difikiranmu selama ini, Kau hanya ingin permainkan perasaanku, Tak ada hati tak ada cinta..
Akhirnya kini aku mengerti, Apa yang ada difikiranmu selama ini, Kau hanya ingin permainkan perasaanku, Tak ada hati tak ada cinta, Apa salahku..”


Tak terasa Agni telah menjatukan air matanya. Tak dapat dipungkiri lagi, bahwa sejujurnya Agni masih sangat mencintai Cakka. Tapi Agni juga masih belum mampu untuk melupakan Cakka.


“Cakka,, Cakka,, Cakka,, Cakka” lirih Agni yang masih dengan tangisannya.


Agni yang kelelahan menangis akhirnya tertidur dengan gitar yang ada di sampingnya.


Pagi-pagi Agni telah bersiap-siap untuk bersekolah. Hari ini Agni membawa mobil sendiri karena supirnya lagi sakit.


“Maa,, Agni berangkat yaa” pamit Agni sambil mencium punggung tangan mamanya.
“Hati-hati ya sayang” pesan mamanya.


Agni membawa mobilnya dengan kecepatan sedang. Saat sampai di sekolah, Agni langsung berlari ke kelasnya. Tapi tiba-tiba….


‘drrt…drrt..drrt..’ hp Agni bergetar 3x yang tandanya itu ada sms masuk.


From: ♥♫♥(Cakka)
Ag, gue tau loe dah dtg,,
Skrg qt dsuruh kumpul di UKS


Ternyata sms dari Cakka, nama Cakka di kontak hpnya Agni belum diubah.


To: ♥♫♥(Cakka)
Iy, gw kesana skrg


Saat sampai di UKS hanya ada beberapa anggota inti PMR. Mereka masih sibuk dengan urusannya masing-masing. Ada yang pacaran (ex: RiFy, ZeVin, DeKe, OCha), ada yang berdebat (ex: Angel, Kiki, Oliv, Ray). Cakka sendiri sedang memainkan gitarnya. Agni memilih duduk di kursi yang ada di dekat jendela dan menghadap ke taman.
Beberapa menit kemudian, samua anggota inti PMR sudah berkumpul. Dan rapat pengumpulan dana untuk korban bencana dimulai.
Semua anggota inti PMR menjalankan tugasnya dengan baik. Akhirnya dana yang dikumpulkan sudah terkumpul semua.


_Hari minggu_


Hari ini adalah hari dimana para anggota inti PMR dan beberapa guru pendamping mengadakan pemberian bantuan pada korban gempa dan tsunami di Pandeglang. Tidak hanya pemberian bantuan tapi juga anggota inti PMR sekolah Agni menghibur para korban bencana.


Di dekat lokasi hiburan tampak 6 orang remaja sedang ngobrol, walaupun dua diantaranya seperti tidak semangat.


“Eh, ntar mau tampil apa nih kalian?” Tanya seorang cowok hitam manis, yaitu Iel, sambil merangkul mesra pundak Via.
“Gue sama Ify pasti nyanyi sama maen gitar donk,, ya g’ Fy” jawab Rio sambil melingkarkan salah satu tangannya ke pinggul Ify. Ify tersenyum sangat manis.
“Eh, kalian berdua?” Tanya Via kepada Agni dan Cakka.
“G’” jawab Agni dan Cakka serempak.
“Knapa?”
“Males” Agni dan Cakka serempak, yang lain Cuma cengo.


Akhirnya mereka berenam mendekati tempat acara hiburan diadakan. Terlihat Rio, Ify, Via, dan Iel naik ke atas panggung yang disediakan (kan ada panggungnya gitu, tapi g’ kaya panggung beneran). Rio dan Iel telah siap dengan gitar akustiknya masing-masing. Sedangkan Ify dan Via bersiap-siap untuk bernyanyi. Agni dan Cakka ikut membantu.


“Eh, Agni, Cakka,, kalian yakin g’ tampil?” Tanya Rio.
“G’ tau deh, engg’ kayaknya” jawab Cakka.
“Oh, ntar kalu berubah pikiran bilang ya” sahut Ify.


Akhirnya Ify, Rio, Via, Iel pun tampil dengan sangat mempesona. Ify dan Via bernyanyi diiringi petikan gitar Rio dan Iel. Mereka berempat membawakan lagu ‘Jangan Menyerah’. Saat mereka berempat selesai tampil, tepuk tangan riuh. Ify, Via, Rio, dan Iel pun berjalan menuju Agni dan Cakka (walaupun sebenarnya jarak antara Agni dan Cakka tidak begitu dekat). Terlihat Cakka membisikkan sesuatu di telinga Iel.


“sswwwtttsswwwtt”


“Okee” jawab Iel sambil mengacungkan jempolnya.


Dengan cepat Cakka berlari entah pergi kemana. Agni ingin memanggil Ify, tapi Ify udah dibawa kabur oleh Rio(mau mojok sepertinya).


“Huuh mau ngapain nih gue,, males banget dahh” kata Agni lemes. Agni pun memutuskan untuk berjalan menuju posko yang dibuat oleh anggota inti PMR sekolahnya. Tapi saat akan masuk ke posko tersebut ada seseorang menahannya.


“Agni, ikut gue” kata orang tersebut sambil menarik tangan Agni.
“Ih, g’ usah ditarik tangan gue, sakit tau iiel” ternyata orang yang menarik Agni itu Iel.
“Ikut guee”
“Iya iya” Agni pun pasrah.


Agni ditarik oleh Iel sampai ke tempat hiburan tadi. Agni bingung kenapa ditarik ke tempat itu. Saat sampai Agni terkejut dengan apa yang dilihatnya. Seorang lelaki tampan sedang duduk di kursi tinggi(seperti kursi bar) sambil memegang sebuah gitar.


“Cakka” lirih Agni.


Lelaki tersebut Cakka. Cakka tersenyum saat melihat Agni. Lalu Cakka memulai penampilannya.


“Perjalanan ini
Ingin masih panjang
Tapi mengapa tuhan slalu berikan cobaan


Mohon maafkan segala kesalahan
Mohon ampunan
Begitu banyak jiwa yang telah berjatuhan
Yang telah berjatuhan


Tuhan tolonglah
Hentikan sgalanya
Mataku tak sanggup melihat derita yang ada


Tuhan berikan
Ketabahan pada mereka
Bengkitkan semangat jiwa
Menjalani hidupnya kembali


Bertahanlah kawan
Semua kan baik saja
Tuhan pasti berikan jawaban
Bagi hambanya yang tabah”


“prok prok prok” tepuk tangan orang-orang yang melihat penampilan Cakka sangat riuh.


Cakka menghampiri Agni yang berdiri mematung. Cakka langsung menarik tangan Agni naik ke panggung.


“Saya mohon perhatiannya sebentar saja, saya ingin mengungkapakan sesuatu” kata Cakka.


Cakka lalu berlutut dihadapan Agni.


“Hey, Kka, berdiri” kata Agni menarik pundak Cakka seakan ta memperbolehkan Cakka berlutut.
“Agni, gue minta maaf selama ini dah nyakitin elo, gue g’ sanggup jauh dari elo, gue g’ bisa Ag” kata Cakka sambil menatap mata Agni.
“Would you be my girl again?” Tanya Cakka penuh keseriusan.
“Berdiri” seru Agni. Cakka pun berdiri.


Agni langsung memeluk Cakka sangat erat dan menangis. Cakka pun membalas pelukan Agni dan mengusap lembut kepala Agni.


“Jadi?” Tanya Cakka.
“I would be your girl again” jawab Agni sambil mengangguk pelan.


“CIIEEEEEEE” koor semua orang yang melihat kejadian itu.


Akhirnya Cakka dan Agni bersatu kembali..


__The End__


M”v klau jlek, gaje, ganyambung, bahasanya kacau,, hhe ^_^v




Follow twit.q y @Meryl_nrgCL
Add akun SS(salingsapa).q : meryl (Meryl Astried NrgEkada)
Add akun fb(facebook).q : Meryl Astried C-Luvers NrgEkada (astried_meryl@yahoo.com)

Tidak ada komentar: