Free Tail- Heart 1 Cursors at www.totallyfreecursors.com

Halaman

Jumat, 13 Januari 2012

Thank's Kak (Part 1 & 2)

Thanks Kak...

::_HOPE YOU LIKE IT_::
::_CHECK IT OUT_::

Suatu sore terlihat 2 orang remaja sedang bercanda, kelihatannya mereka berdua adalah kakak adik.

“Kak,, kak Agni koq g’ pernah ke rumah lagi?” Tanya remaja cewek pada remaja cowok disampingnya. Remaja cowok itu adalah kakaknya.
“G’ papa dek.. sekarang gantian kakak donk yang sering ke rumahnya Agni” jelas kakak nya. Adiknya bernama Ify, sedangkan kakaknya bernama Cakka.
“Ohh.. pantes aja sekarang kakak sering pergi” kata Ify polos.
“Oiya dek, kakak hampir lupa, ntar lagi kan kakak ulang tahun, kakak boleh minta sesuatu g’ sama kamu?” Tanya Cakka pada Ify.
“Emang kakak mau minta apa? Selama Ify bisa, akan Ify turutin” jawab Ify lembut.
“Kakak mau kamu nyanyi, duet”
“Huapa?? Nyanyi?? Duet??” Ify kaget.
“Iya dek.. mau yaaaa” Cakka mulai merayu adik satu-satunya itu.
“Ngga’ mau ah kak,, emangnya mau duet sama siapa sihh?” Ify menolak sekaligus bertanya pada Cakka.
“Kamu pokoknya harus mau dek,, kamu bakal nyanyi sama temen kakak” kata Cakka sedikit memaksa.
“Emangnya siapa kak?”
“Hmmpt(menghela napas),,, ada deh, ganteng dah pokoknya dek”
“Cowok kak?”
“Iya,, mau yaa,, please dek,, demi kelancaran ultah kakak nihh” Cakka berharap.
“Hmm,, ya yaudah deh” akhirnya Ify mau.
“Thank’s yaa dek” kata Cakka lalu memeluk adiknya itu.
“Sama-sama kak” Ify tersenyum dalam pelukan kakaknya itu.

Malam hari di kamar Ify.

Ify sedang melamun. Dia sedang memikirkan pacarnya yang telah mennggal.

“Hmmpt, Deboo,, kenapa sih loe ninggalin gue,, gue masih butuh eo” lirih Ify sambil menghempaskan tubuhnya kekasur yang ada di kamarnya, lalu memeluk guling terdekat(?).

‘TOK..TOK..TOK’ suara pintu kamar Ify deketuk.

“Dek.. kakak masuk ya” kata orang yang diluar, ternyata Cakka.
“Eh,, iya kak, masuk aja pintunya g’ dikunci koq” jawab Ify dari dalam kamar. Cakka pun masuk ke kamar Ify.
“Dek..” panggil Cakka.
“Iya kak, ada apa? Tumben kesini”
“Kamu masih mikirin Debo?” Tanya Cakka hati-hati, sambil duduk di samping Ify dan mengelus lembut rambut Ify.
“Hmm” hanya itu jawaban Ify.
“Yaudah besok sekolah bareng kakak ya”
“Iya kak”
“Kakak balik ke kamar ya” pamit Cakka, Ify hanya tersenyum.

Keesokan harinya pagi-pagi Ify sudah siap untuk pergi ke sekolah. Penampilan Ify sangat sederhana, seragam sekolah rapi, rambut di urai, tak lupa jepit rambut pink menghiasi rambutnya. Ify turun ke lantai 1 *kamarnya Ify sama Cakka ada di lantai 2*.

“Pagi kak” sapa Ify pada Cakka.
“Pagi juga adekku sayang, ayo sarapan” kata Cakka perhatian.
“Eh, iya kak” Ify menghampiri meja makan.
“Nih buat kamu” kata Cakka sambil menyodorkan roti yang telah disiapkannya untuk adik tercintanya itu.
“Hhe,, makasih kakak ku sayang” Ify nyengir sambil mengambil roti yang dibuatkan Cakka.

Beberapa menit kemudian Ify dan Cakka berangkat naik mobil. Akhirnya setelah 15 menit perjalanan Ify dan Cakka sampai di SMA Nada Idola *Cakka kelas 12, Ify kelas 10*. Cakka mengantarkan Ify ke kelasnya.

(penulis:huaah cakka, perhatian bgt loe. Cakka: tenang donk penulis cantik, dihat cakka Cuma ada penulis seorang. Penulis:*ngefly*#plakk, ngarep!)

“Dah nyampe Ify, adekku tersayang” kata Cakka sambil mengacak rambut Ify.
“Ish,, berantakan nih, yaudah bye kak” kata Ify sambil merapikan rambutnya dan masuk ke kelasnya.

@Ify Class

“Hadeeeh” keluh Ify sambil menjatuhkan diri di atas bangkunya.
“Nape loe Fy??” Tanya Via-sahabatnya Ify ‘n duduk sebangku-.
“Kaga’ papa”
“Cerita aja kali Fy, gue kan sahabat loe ini”
“Gue disuruh nyanyi duet pas ultah kak Cakka” cerita Ify sambil merebahkan kepalanya di atas tangannya yang dilipat di atas meja.
“Ohh, emangnya mau duet sama siapa?” Tanya Via penasaran.
“Kak Iel” jutek Ify yang bikin Via melotot.
“yang bener loe Fy?” kata Via histeris sambil mengguncangkan tubuh Ify.
“wkwkwk, biasa Vii, biassa,, ngga’ koq, gue ngga’ duet bareng kak Iel” kata Ify sambil cekikikan(?) gara-gara ngeliat wajah Via yang memerah gara-gara envy.
“Heeuuh, syukur deh” kata Via sambil mengelus dadanya.
“Haciee Viaaa, lagi polling in lop sama kak Iel nih” goda Ify yang sukses bikin Via menunduk malu.
“Ihh, apaan sih loe, ngga’ dehh.. trus jadinya loe duet bareng siapa nih?”
“Sama temen kakak gue”
“Siapa??”
“G’ tau juga gue”
“Yasudahlah” kata Via.

=> Istirahat

Ify yang baru keluar dari kelasnya langsung dipanggil Cakka*pangerannya penulis*plakk*.

“De’ Ify..” panggil Cakka.
“Kenapa kak?”
“Nanti pulang sekolah, kamu kakak sampern ok.. kita pulang bareng, mau ketemu sama orang yang bakalan duet bareng kamu”
“Yaudah kak,, iya” kata Ify sambil manganggukkan kepalanya tanda mengerti.

‘Gue udah nolak.. masih aja.. ckck’ kata Ify perlahan.

=> Pulang Sekolah

“Fy,, bareng yoook” ajak Via, belum sempat Ify menjawab…
“Ify ayok, ditunggu Cakka di parkiran” kata seorang cewek manis berambut sebahu yang tiba-tiba datang.
“Eh, kak Agni,, iya kak.. sorry Vi, gue g’ bisa bareng loe..” kata Ify sambil menyelempangkan tas pink yang ia pakai ke sekolah.
“Yaudah.. g’ papa koq Fy… gue bareng kak Iel ahh” gumam Via.
“Hacieeee” sorak Ify.
“Apaan siiih” malu Via.
“Yang kak Ieeel” goda Ify.
“Ngga’ ihh” wajah Via mulai memerah.
“Bilangin ahh” kata Agni ikutan menggoda Via. Tiba-tiba…

“Haii, Via” sapa seseorang pria tampan, tinggi, keren, perfect pokoknya.
“Pulang bareng yuk, aku anter kamu deh, sampe rumah utuh koq” lanjut pria ‘perfect’ itu.
“Kak Iel” lirih Via yang masih terperangah dengan kedatangan Iel, pria ‘perfect’ tadi.
“Do’anya terkabul tuuh” goda Ify. Via hanya tersenyum malu. Sedangkan Iel,, dia senyum-senyum gaje kearah Ify dan Agni.
“Udah..udah.. jangan digidain terus.. kasihan pipinya Via udah kayak udang rebus tuuh” cerocos Agni.
“Yaudah.. Kakak sama Ify duluan ya” pamit Agni pada Va. Via hanya tersenyum.
“Kak Iel duluan.. Vii duluan..” pamit Ify.

Selama perjalanan menuju ke parkiran(mobil Cakka), Ify terus-menerus bertanya pada Agni ‘Siapa yang bakal duet sama gue?’ tapi Agni hanya membalasnya dengan senyum.

Beberapa menit kemudian Ify dan Agni sampai di mobil Cakka. Ify, Cakka, dan Agni langsung masuk mobil…

Diperjalanan…

“Mau kemana sih kak?” Tanya Ify.
“Udah kamu ikut aja” jawab Cakka sambil tetap fokus mengemudi.
“Hmmph” Ify hanya menghela nafas, Agni yang ikut juga, tersenyum pada Ify.

Hening…
Hening…
Hening…

Ify melamun, memikirkan Debo, kekasihnya yang telah meninggal*masih inget kan*

‘Deb.. gue kangen banget sama elo,, gue belum bisa ngelupain loe Deb’
‘Gue masih butuh loe Deb’ teriak Ify dalam hati.

Ify menghadap keluar jendela…

“Dek…” panggil Cakka tapi tetap fokus nyetir.
“Apa kak” jawab Ify sambil tetap pada posisinya, tanpa melihat kea rah Cakka.
“Dek,, kakak tau kamu mikirin Debo, tapi please kakak mohon buka hati kamu buat orang lain,, kakak minta buat kamu lupain Debo,, Debo uadah ngga’ ada Fy.. Buka hati kamu untuk cowok lain” kata Cakka lembut.
“NGGA’ BISA KAK.. KENAPA SIH KAK CAKKA MAKSA TERUS” teriak Ify lalu meneteskan air matanya.
“Jangan pernah melupakan masa lalu” kata Agni sambil terus menatap lurus ke depan.
“Tapi Ag..” kata Cakka terpotong..
“Jadikanlah masa lalu pelajaran bagi kita” Jawab Agni sambil memalingkan wajahnya menhadap ke arah Cakka dan melemparkan senyum manisnya. Cakka membalas tatapan Agni. Ify terdiam sambl menghapus air matanya.

Beberapa menit kemudian FyCaGni sampai tempat tujuan.

“Dimana nihh?” Tanya Ify sambil melihat ke sekelilingnya.
“Udah ayok dek” Ajak Cakka, sambil merangkul Ify, dan tangan kirinya memegang tangan kanan Agni.

FyCaGni sampai di 2 buah bangku taman yang berhadapan, tapi agak jauh. Di salah satu bangku tersebut ada seorang cowok yang membelakangi FyCaGni sedang menyanyikan sebuah lagu..

‘Well open up your mind and see like me
 Open up your plans and damn you’re free
 Look into your heart and you’ll find love, love, love, love
 Listen to the music of the moment dance and sing…’

---
Belum selesai cowok itu menyelesaikan lagunya, Cakka memanggilnya.

“Rio..” panggil Cakka.. laki-laki yang ternyata bernama Rio itu berdiri, berbalik dan tersenyum. Saat Rio berbalik tak sengaja mata Rio bertatapan dengan mata Ify. Tiba-tiba angn bertius lumayan kencang, sehingga rambut panjang dan indah milikIfy terbang melayang-layang tak beraturan*apadah*, pesona Ify terpancar*lebaii*, membuat Rio tersepona, eh,, terpesona maksudnya. Dan angin itu membuat pancaran ketampanan Rio lebih keluar.

‘waw nie cewek,, gilaaa,, cantik banget’ batin Rio bersorak.
‘wahh, dahsyat, ganteng banget’ batin Ify.

Hening…
Hening…
Hening…

‘Koq jadi pada bengong siih?’ batin CaGni kompak*jodoh*.. sambil bertatapan seolah saling tau apa yang dipikirkan.

“Rio/Ify” teriak CaGni barengan. Cakka teriak Rio. Agni teriak Ify. CaGni menghancurkan moment indah itu. Rio dan Ify kaget dan langsung melihat kearah CaGni.
“Ada apa?” Tanya Rio+Ify kompak.
“Wissh, kompak benget” kata Agni.
“Langsung kawinin” ceploss Cakka.
“ELO AJA” sengit Rio+Ify kompak*lagi* pada Cakka.
“Heh? Gue? Sama siapa ciba?” Tanya Cakka dengan tampang polos.
“Tuhh” kata Rio sambil menunjuk Agni dengan dagunya, Ify mengangguk setuju.
“Nape liatin gue, gue cantik, emang” kata Agni sambil berkacak pinggang.
“Neng Agni..” panggil Cakka manja.
“Ngapa?” Tanya Agni jutek sambil melihat kearah Cakka.
“Kawin yuk” goda Cakka dengan tampang mupeng.
“Mau loe.. kagak enak ke gue donk” kata Agni sambil noyor Cakka.
“Hahaha” Rio+Ify ketawa.
“Kenapa kalian ketawa?” sinis CaGni.
“Hehe” Rio+Ify cengar-cengir gaje.
“Udah… udah… Back to the topic” kata Cakka serius.

“CaGni + RFy duduk di bangku yang ada. Karena kursinya cukup dua-dua, so, Cakka sama Agni, Rio sama Ify.

“Oke,, to the point ajjah, gue mau Dek Ify sam loe Rio duet di acara ultah gue” kata Cakka, tanpa Cakka sadari, dia menggenggam tangan Agni.
“Ehmm” sindir Rio+Ify.
“Kenapa?” Tanya Agni dengan tampang polos.
“ITU” teriak Rio+Ify kompak sambil nunjuk ke tangan kanan Agni yang digenggam tangan kiri Cakka.
“Hhe” cengir Cakka sambil melepaskan genggamannya. Agni speechless dan menunduk dengan wajah yang sudah merah kayak kepting rebus.
“Jadi gimana? Kalian mau kan? Harus mau pokoknya” lanjut Cakka mengalihkan pembicaraan. Rio+Ify tatap-tatapan.
“Harus?” seru Rio+Ify *Haciee*
“Iya donk” jawab Cakka yakin.
“Yasudahlah” Rio+Ify bernyanyi *so sweet*
“Trus dah in mau ngapain??” Tanya Agni yang dar tadi diam.
“AgSay, kita ntar lagijalan-jalan dulu” kata Cakka sambil menatap lembut mata Agni. Agni tersenyum dan sedikit mengangguk.
“Jiaahh.. terus gue sama siapa? Masa gue ngintilin orang pacaran?” kata Ify mencak-mencak. Cakka dan Agni menatap tajam ke arah Rio.
“Iye..iye.. kagak usah ngelatin gue kayak gitu.. gue bakalan nganterin Ify pulang, tapi…” Rio menggantungkan perkataannya.
“Tapia pa?” Tanya Cakka bingung.
“Tapi jangan salahin gue kalau gue bawa Ify ke KUA” kata Rio sambil cengar-cengir gaje.
“WHAAAT?? KAWIN?? Sama siapa??” kaget Agni.
“Jangan bilang kalau sama adek gue!” Cakka melotot.
“RIOOOOO!!” teriak Ify di deket kuping Rio.
“Pake kakak” kata Rio sambil melotot ke arah Ify.
“Ngga’ mau”
“Harus”
“Ngga’”
“Harus”
“Ngga’”
“Harus”
“Enggaaaa’”
“UDAAAH” teriak CaGni.
“Huuuh” Rio+Ify melengos semaunya.

Hening…
Hening…
Hening…

“Kka/Ag” panggil Cakka dan Agni bersamaan.
“Pulang yuk” rajuk Agni.
“Ify gimana? Adek gue tuh” kata Cakka sambil cemberut dan melipat kedua tangannya di dadanya. Sekarang posisi Rio dan Ify punggung-punggungan.
“Tenang aja CakkSay kuu, Rio g’ bakal macem-macem sama Ify” kata Agni sambil menyentuh pipi kiri Cakka.
“ya AgSay kuu,, makin cinta gue sama elo” kata Cakka sambil tangan kanannya memegang leher bagian kiri Agni, sedangkan tangan kirinya memegang tangan kanan Agni yang diletakkan di atas paha kanan Cakka.
“Ya udah, ayok ah”

Cakka dan Agni meninggalkan Rio dan Ify yang masih punggung-punggungan.

15 menit berlalu… Rio dan Ify bingung..

“Eh,, pada kemana sih?” Tanya Ify, Ify sekarang bingung karena di sektar situ Cuma tinggal berdua sama Rio.
“Kayaknya Cakka sama Agni udah pulang deh” kata Rio dengan tampang watados dan tidak menyadari apa yang dikatakannya.
“WHAAT?? PULANG??” kaget Rio+Ify.
“Gue pulang bareng siapa donk?” kata Ify kebingungan sambil mengedarkan pandangannya ke sekitarnya.
“Pulang bareng gue aja” ajak Rio sambl tersenyum jail pada Ify.
“Sapa loe? G’ kenal ini gue” jutek Ify.
“Oke… Kenalin nama gue MARIO STEVANO ADITYA HALING, panggi aja gue Rio, nama loe?” Rio sok memperkenalkan diri, sambil mengulurkan tangannya untuk berjabatan sama Ify.
“G’ PERLU (menepis tangan Rio), nama gue ALYSSA SAUFIKA UMARI panggil gue Ify dan jangan lupa gue ini kembarannya Selena Gomez ok” kata Ify jutek, tapi akhirnya narsis juga.
“Jangan jutek-jutek donk loe… jangan-jangang’ laku loe,, g’ ada cowok yang mau sama loe ya???” Sindir Rio.

Ify yang mendengar perkataan Rio teringat lagi pada Debo. Ify terdiam dan menunduk. Rio yang bingung dengan skap Ify lalu memberanikan diri bertanya pada Ify.

“Fy,, kenapa loe?” Tanya Rio lembut.
“…” tak ada jawaban dari Ify
“Fy,, ada yang salah sama omongan gue ya?” Rio mulai khawatir.

Ify berlari tanpa arah meninggalkan Rio yang bingung. Lalu Rio beranjak dari tempatnya, dan berlari mengejar Ify.

“DEBOO….” Teriak Ify.
“Deboo… gue kangen banget sama loe.. kenapa loe tega ninggalin gue kayak gini? Gue Cuma mau elo Deb.. Cuma elo…” teriak Ify.

Sekarang Ify berada di danau dekat tempat tadi ketemuan sama Rio.

‘Debo?’ batin Rio.
“Siapa Debo?’ gumam Rio.

Rio bingung siapa Debo. Lalu Rio menghampr Ify, dan menepuk pundak Ify lalu merangkulnya. Ify menoleh pada Rio.

“Ngapain loe disini?” sinis Ify.
“Ada yang salah sama perkataan gue tadi?” Tanya Rio to the point pada fy.
“…” Ify tak menjawab.
“Yaudah kalau nggak mau jawab g’ papa,, ayok loe gue anter pulang” kata Rio sambil menarik pelan tangan Ify. Yang ditarik pasreh-pasrah aja.

Rio dan Ify berjalan menuju ke tempat dimana motor Rio di parkirkan. Saat berjalan, tangan Rio terus menggenggam lembut tangan wanita yang ada di sampingnya itu. Ify tidak berkeberatan tangannya digenggam sama Rio. Fy terus memperhatikan sekelilingnya sampai tak terasa ternyata sudah sampai di tempat motor Rio di parkirkan. Rio langsung menaiki Cagiva hitamnya. Ify mengikuti duduk diboncengan motor Rio.

“Pegangan Fy” suruh Rio.
“Nggak..” jawab Ify jutek.
“Pengangan!”
“Nggak”
“Pegangan g’!”
“Nggak mau Rioo” teriak Ify. Untung saja Rio sudah menggunakan helmnya. Jka tdak mungkin Rio sudah kehilangan gendang telinganya.
“Gue udah bilang manggil gue tuh pake kakak”
“Gue g’ mau tuh”
“Harus mau!”
“Nggaak!!”
“Haruss!”
“Nggak!!”
“Pegangan Fy!!” suruh Rio lagi.
“Gue udah bilang nggak mau ya nggak mau!!”
“Yaudah kalau gitu” kata Rio sambil tersenyum jail tapi g’ keliatan,kan ketutupan sama helm fullfacenya dan langsung tancap gas dengan kecepatan tinggi.
“Huaaa” histeris Ify. Karena kaget, otomatis Ify langsung meluk Rio dari belakang dengan erat, seperti tidak mau melepaskannya*yaiyalah, kalau dilepas ntar jatoh*

‘DEG…DEG…DEG…’ ‘mampus loe Iio,, jantung gue koq jadi marathon gini sih?’ batin Rio bingung.

‘DEG…DEG…DEG…’ ‘Debooo, gue kangen eloo, gue juga masih cinta sama eloo, tapi kenapa jadi sport jantung gue waktu meluk Rio’ batin Ify tambah bingung.

Akhirnya Rio memperlambat laju motornya karena sudah tidak kuat dengan jantungnya yang sudah marathon g’ jelas. Ify sadar kalu Rio memperlambat laju motornya langsung melepaskan pelukannya dari Rio lalu mengelus dadanya.

‘Sukur,,, sukur,,, belom mati gue.. detak jantung gue cepet banget lagi… Hufft’ batin Ify gaje.

Setelah pikiran gaje Ify itu…

‘TUK..’ Ify memukul helm Rio.

“Apa-apaan sih loe,, mukul helm gue,, ntar rusak tau!!” kata Rio sedikit kesal.
“Biariin,, eloo sih, ngapain coba pake ngebut segala.. kalau gue jatoh gimana?? Mau tanggung jawab nggak loe??” Sewot Ify.
“G’ gue g’ bakalan tanggung jawab! Emang apa mau loe?” kata Rio santai
"…"

___tunggu next part nya oK___

Add ya guyssss: Meryl Astried C-Luvers NrgEkada
Follow: @princess_NRG
Yang mau CoPast harap izin dulu, bisa lewat FB bisa lewat twitter :) Oiya,, sama cantumin sumbernya yahhh...

Thanksss...

Tidak ada komentar: